Beritasaja.com, Jakarta Musim kemarau 2025 diprediksi akan hadir lebih cepat dan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak kemarau akan terjadi antara Juni hingga Agustus.
Dengan prospek risiko kekeringan dan kebakaran hutan yang tinggi, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri dengan langkah-langkah yang tepat.
Salah satu cara untuk menghadapi musim kemarau adalah dengan menghemat air.
Sebelum musim kemarau tiba, kita perlu menyimpan air sebanyak mungkin untuk kebutuhan sehari-hari.
Pastikan juga untuk memeriksa pipa air secara berkala agar tidak ada kebocoran.
Selain itu, gunakan peralatan hemat air seperti shower dan keran yang efisien untuk mengurangi penggunaan air.
Baca Juga
- Musim Kemarau 2025, BMKG: Lebih Pendek, Namun Risiko Tetap Ada
- Singsingkan Lengan Baju Perangi Kualitas Udara Jakarta yang Memburuk Saat Musim Kemarau
- BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Selama Pancaroba Maret-Mei 2025, Lampung Bersiap Masuki Musim Kemarau
Tak hanya itu, kita juga bisa menggunakan air secara bijak.
Misalnya, matikan keran saat tidak digunakan, dan gunakan kembali air bekas wudhu atau cucian untuk menyiram tanaman.
Manfaatkan juga air hujan untuk keperluan non-konsumsi, sehingga kita bisa lebih hemat dalam penggunaan air.
Advertisement