Beritasaja.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menegaskan bahwa negeri harus hadir dan memberi kepastian hukum bagi para pekerja, terutama dalam menghadapi praktik ketenagakerjaan yang merugikan buruh.
Ia meminta pemerintah dan aparat penegak hukum tak ragu menindak tegas pengelola bisnis yang melanggar hak-hak pekerja.
“Negeri harus memberi kepastian hukum bagi para pekerja.
Pastikan tidak ada lagi pemilik usaha yang semena-mena menahan ijazah karyawannya, tidak membayar upah, pesangon, sampai majikan yang melakukan kekerasan,” kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/5/2025).
Baca Juga
- Sahroni DPR Dorong Penegak Hukum Maksimalkan Pengembalian Uang Negeri Akibat Kasus Komplotan
- Komisi III: DPR Tak Akan Tutup-tutupi Pembahasan Revisi UU Polri
- Belajar dari Kasus ART di Jaktim, Sahroni DPR Ingatkan Agar Berani Lapor ke Polisi
Politikus NasDem itu menekankan bahwa seluruh pekerja adalah manusia yang berhak hidup layak dan tidak untuk dieksploitasi.
Oleh karena itu, menurut dia, negeri wajib melindungi mereka dari praktik ketidakadilan di tempat kerja.
Advertisement
“Semua yang berkarya itu manusia, bagian dari masyarakat, yang berhak memiliki kehidupan yang layak.
Bukan untuk ditindas dan dieksploitasi.
Jadi negeri tak akan segan menindak para pemberi kerja yang ngawur,” ujarnya.
Sahroni juga mendorong aparat penegak hukum, terutama kepolisian, untuk lebih proaktif menangani kasus-kasus pelanggaran hukum ketenagakerjaan.
Ia menyoroti banyaknya laporan dari buruh yang selama ini tidak mendapat perhatian serius.
“Penegak hukum juga harus serius dalam menegakkan hukum.
Kasus yang ada belakangan ini mayoritas terjadi di ranah ketenagakerjaan.
Maka polisi harus menaruh perhatian lebih, jika terjadi penyelewengan dan ketidakadilan, wajib langsung disikapi, tindak pemberi kerjanya,” tegasnya.
Ia menambahkan, pelaporan dari kalangan buruh jangan dianggap remeh.
Justru, menurutnya, hal itu harus menjadi perhatian utama aparat hukum.
“Jangan karena yang melapor dari pihak buruh, jadi dipandang sebelah mata.
Justru harus diprioritaskan,” pungkas Sahroni.