Beritasaja.com, Jakarta Setelah pelaksanaan Idul Adha, tidak jarang masyarakat menemukan daging kurban hijau yang menimbulkan kekhawatiran tentang keamanannya untuk dikonsumsi.
Fenomena daging kurban hijau ini sering muncul ketika daging disimpan dalam kondisi yang kurang tepat atau telah mengalami kontaminasi bakteri.
Banyak keluarga yang bingung apakah daging kurban hijau tersebut masih aman untuk diolah menjadi makanan atau harus dibuang.
Perubahan warna daging menjadi kehijauan merupakan salah satu indikator yang perlu diwaspadai karena dapat menandakan adanya proses pembusukan.
Namun demikian, tidak semua daging kurban hijau otomatis berbahaya, tergantung pada penyebab perubahan warna tersebut dan kondisi daging secara keseluruhan.
Penting bagi masyarakat untuk memahami penyebab, tanda-tanda, dan cara menangani daging yang mengalami perubahan warna ini.
Ini Risikonya
Baca Juga
- Iduladha 2025, MIND ID Salurkan 743 Hewan Kurban ke Berbagai Wilayah Operasional
- BMH Salurkan Kurban ke Pedalaman Katingan Kalteng, Warga Desa Terharu
- Resep Daging Kurban Goreng Khas Nusantara: Kelezatan Tradisional yang Tak Terlupakan
Penting untuk memahami fenomena daging kurban yang berubah warna menjadi hijau, mulai dari penyebab, cara mengidentifikasi tingkat keamanannya, hingga langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat dapat mengambil keputusan yang bijak dalam menangani daging kurban yang mengalami perubahan warna.
Advertisement
Berikut penjelasan lengkapnya mengenai ketertiban daging kurban hijau, yang telah Beritasaja.com rangkum pada Selasa (10/6).