Beritasaja.com, Jakarta PDI Perjuangan (PDIP) mengemukakan dugaan intervensi aparat kepolisian pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua Tengah 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Deddy Yevri Sitorus menyebut bahwa aparat polisi telah merampok suara rakyat di daerah tersebut secara brutal.
Baca Juga
- 5 Respons Berbagai Pihak Terkait Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby dari PDIP
- Menengok Peluang Anies Jadi Kader dan Diundang di HUT PDIP Mendatang
- Jokowi Dipecat, Anies Bakal Jadi Tokoh Baru PDIP?
Melalui tayangan video yang diperlihatkan PDIP, memang terlihat banyak aparat yang masuk di tengah proses rekapitulasi suara Pilkada Papua Tengah 2024.
Tampak terjadi kekerasan yang ditayangkan dari video yang diperlihatkan pihak PDIP.
Advertisement
"Kali ini kami ingin menyampaikan salah satu contoh puncak dari kebrutalan dari yang namanya aparat kekuasaan," ujar Deddy Sitorus saat jumpa pers di DPP PDIP, Jumat (13/10/2024).
"Terjadi di Papua Tengah, Kabupaten Paniai, di mana dari rekaman video dan kronologi yang kami dapatkan itu sangat sekali jelas dan gamblang intervensi dari aparatur berseragam, dari kepolisian," sambungnya.
Anggota Komisi II DPR RI itu luar biasa berharap perhatian Presiden Prabowo Subianto untuk meminta pertanggungjawaban dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas dugaan kekerasan oleh polisi.
"Kami ingin membuka mata hati dan meminta perhatian dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, terutama agar meminta pertanggungjawaban dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit atas apa yang terjadi pada perhitungan rekapitulasi suara untuk Provinsi Papua Tengah," ucap Deddy.
"Di mana menurut kami hal ini secara telanjang menunjukkan bagaimana kebrutalan dari aparat yang mencoba merampok, membegal hasil pemilu kita," sambungnya.
Baca juga PDIP Akan Terus Persoalkan Demokrasi yang Dikebiri Jokowi dan Partai Coklat