Beritasaja.com, Beijing - Hari Buruh Internasional atau May Day jatuh pada 1 Mei setiap tahunnya. Biasanya para buruh memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan aspirasi terkait rutinitas pekerjaan mereka hingga melakukan aksi di jalan.
China menjadi salah satu negeri yang juga ikut merayakan Hari Buruh.
Namun, berbeda dengan negeri lainnya, libur Hari Buruh di negeri tirai bambu ini berlangsung selama lima hari dari 1-5 Mei 2025.
Baca Juga
- 4 Potret Band Methosa Turun ke Jalan Dukung May Day, Sebut Hari Buruh 2025 Bernuansa Magis
- Wamenaker: May Day Tahun ini Luar Biasa, Pesan Presiden Berpihak pada Buruh
- 23 Tuntutan Digemakan pada Peringatan Hari Buruh Internasional di Surabaya
Beritasaja.com, yang tengah berada di Distrik Chaoyang, Beijing, China juga turut merasakan perbedaan suasana hari buruh di China dengan negeri lain, khususnya Indonesia.
Advertisement
Hari Buruh Internasional di China hanya sebatas libur nasional, cenderung santai, tanpa diwarnai serangkaian aksi pekerja di tengah jalan.
Bagi pekerja di China, May Day rupanya seperti berkah karena bisa menikmati liburan untuk berkumpul bersama keluarga atau sekedar bepergian ke berbagai tempat wisata.
“Hampir setiap pabrik diwajibkan memberi libur kepada para pekerja selama masa liburan ini, dan para pekerja biasanya berwisata ke kota terdekat atau bersenang-senang bersama rekan kerja mereka,” kata Zhang Jianbo, Direktur Asia Pasifik (APC) untuk Program China International Press Communication Center (CIPCC) kepada Beritasaja.com, Kamis (1/5/2025).
Jianbo mengatakan, dari sisi pemerintah sendiri juga tidak ada perayaan resmi, seperti digelarnya parade besar di Beijing untuk merayakan Hari Buruh.
Hanya saja, kata dia, ada berbagai acara budaya yang diselenggarakan oleh komunitas lokal di berbagai provinsi.
“Libur May Day adalah hari libur nasional.
Orang-orang biasanya merayakannya dengan bepergian, terutama di dalam wilayah China,” ucap Jianbo.
Hal senada juga diungkapkan seorang jurnalis asal China yang tak mau disebutkan namanya ini.
Jurnalis perempuan berinisial P ini menyebut, banyak pekerja yang memanfaatkan libur Hari Buruh untuk pulang ke kampung halaman, termasuk dia yang bakal bertolak balik kampung.
“Selama libur lima hari itu, mereka bisa istirahat dan merayakan hari libur bersama keluarga,” kata dia.
Ia bilang, hampir mustahil bagi pekerja di China melakukan protes, termasuk saat Hari Buruh.
“Para pekerja di China tidak akan melakukan hal seperti itu (protes),” kata dia.