Beritasaja.com, Jakarta - Polisi masih mendalami kasus penganiayaan yang menimpa seorang asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur.
Sejauh ini, pasangan suami-istri yang merupakan majikan telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Selain mendapatkan penganiayaan, ART berinisial SR tersebut rupanya juga tak diberi upah dengan layak.
Padahal, janjinya sejak awal majikan berjanji untuk memberikan bayaran Rp1,5 juta per bulan.
Namun, kenyataan selama empat bulan berkarya hanya mendapatkan gaji Rp2,5 juta.
Baca Juga
- Polisi Tetapkan Penganiaya Satpam RS di Bekasi Jadi Tersangka
- Tak Terima Ditagih Utang, Bos Toko di Depok Ngamuk dan Keroyok Penagih Hutang
- Hendak Cari Alamat, Pekerja Ini Malah Jadi Korban Penganiayaan di Cipayung Jaktim
Hal itu diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat menerima kunjungan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, Selasa (15/4/2025).
Advertisement
"Jadi kami sampaikan bahwa pada saat transaksi untuk jasa daripada ART ini disepakati setiap bulan itu Rp1.500.000 kalau kita jumlahkan 4 bulan berarti seharusnya ART ini mendapatkan gaji sebanyak Rp6.000.000 tapi yang baru dibayar baru diterima oleh ART ini hanya Rp2.500.000 jadi masih kekurangan Rp3.500.000 yang tidak dibayar oleh majikan ini," kata Nicolas, Selasa (15/4/2025).
Nicolas menerangkan tak cuma soal gaji yang dipotong, SR juga diperlakukan tak baik karena dinilai tak becus kerja.
Puncaknya, SR diminta keluar dari rumah majikan pada 20 Maret 2025.
Saat itu, dia hanya diberi modal Rp50 ribu untuk pulang ke kampung halamannya di Banyumas.
SR berangkat ke dari Terminal Lebak Bulus.
"Majikan ini hanya memberikan uang sebesar Rp50.000 untuk ART ini bisa sampai ke rumahnya.
Padahal dia membutuhkan uang lebih dari Rp50.000 untuk sampai ke rumahnya," ujar dia.
Untungnya, ada tukang ojek yang menolong dan mengantar SR sampai ke rumah.
Di sanalah warga sekitar syok melihat tubuh SR yang penuh memar.
"Pada saat di Banyumas dia berterus terang kepada salah satu tukang ojek dan tukang ojek itu berhati mulia dan mengantarkan si korban ini ke rumahnya yang ada di kampung halamannya dan pada tanggal 20 Maret itu juga tetangganya memvideokan karena melihat sekucur tubuh daripada korban ini luka akhirnya memvideokan dan selanjutnya video itu disampaikan ke salah satu wakil ketua Komisi 3 DPR RI," ujar dia.