Beritasaja.com, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) mengaku mendapatkan kabar soal rencana Shell Indonesia yang dikabarkan bakal menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) miliknya di Indonesia.
Menurut Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal, dirinya mengaku tak heran mendengar desas-desus tersebut.
Hal itu dikarenakan, kata Moshe, menilai jaringan ritel penyaluran produk BBM di SPBU Indonesia saat ini sudah sangat sekali dikuasai oleh Pertamina.
Baca Juga
- 9 Artis Rayakan Ultah Anak di Bulan November, Nia Ramadhani Gelar di Hongkong
- 5 Pernyataan Erick Thohir, Minta Maaf Timnas Indonesia Kalah dari Jepang dan Harap Menang Lawan Arab Saudi
- 5 Pernyataan Dharma Pongrekun di Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024, Kenalkan Konsep Pipi Monyet
"Kalau di Indonesia terlihat jelas, saya enggak heran kalau dia mau tutup bisnis SPBU-nya di Indonesia.
Karena kita lihat sendiri, mayoritas dari SPBU itu dikelola atau di bawah Pertamina.
Jadi untuk mereka bersaing itu sulit," ujar Moshe Rizal kepada Tim Bisnis Beritasaja.com, Sabtu 23 November 2024.
Advertisement
Dia lalu bercerita, Shell sempat berjaya di bisnis jaringan ritel Wilayah Air saat produk BBM miliknya punya nilai tambah lebih dibanding Pertamina dan perusahaan sejenis lain.
"Namun, ketika perusahaan minyak yang bermarkas di Inggris tersebut punya niat berinvestasi lebih masif di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Shell sempat membuat pernyataan akan menutup 1.000 SPBU hingga 2025," terang Moshe.
Ditambah, kata dia, pesaingnya di bisnis serupa yakni Pertamina sudah lebih kompetitif dan punya keunggulan yang tak bisa disaingi.
Sebagai satu-satunya badan usaha di Indonesia yang berhak menyalurkan jenis BBM subsidi.
"Pertamina semakin lama semakin baik, dari kualitasnya, servisnya, dan lain sebagainya.
Di satu sisi, Pertamina satu-satunya perusahaan yang diperbolehkan pemerintah untuk menjual BBM bersubsidi," ungkap Moshe.
Berikut sederet fakta terkait kabar SPBU Shell tutup seluruh gerai miliknya di Indonesia dihimpun Tim News Beritasaja.com:
Â