Beritasaja.com, Jakarta - Cerita mengenai adanya sejumlah batangan emas milik Presiden Pertama Indonesia Soekarno yang tersimpan di Bank Swiss hingga kini masih ramai diperbincangkan.
Kabarnya, total ada 57 ton batang emas yang tersimpan di Bank tersebut.
Kisah tentang emas batangan milik Presiden pertama Republik Indonesia, Ir.
Soekarno, telah menjadi legenda yang terus diulang dari satu generasi ke generasi lain.
Salah satu cerita terkait kepemilihan emas ini bahkan dikaitkan dengan perjanjian rahasia antara Bung Karno dan Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy.
Perjanjian yang dimaksud yaitu perjanjian rahasia bernama Green Hilton Memorial Agreement yang ditandatangani pada 14 November 1963 di Geneva, Swiss.
Dalam dokumen tersebut, konon disebutkan bahwa AS meminjam cadangan emas milik Soekarno untuk memperkuat sistem keuangan mereka yang sedang mengalami krisis.
Penandatanganan disebut dilakukan oleh Soekarno, Kennedy, dan seorang bankir Swiss.
Advertisement
Namun, sejarawan senior dari BRIN menyebut cerita tersebut sebagai “dongeng modern”.
Ia menegaskan tidak ada dokumen atau arsip resmi yang mencatat keberadaan perjanjian itu.
Menurutnya, segala hal tentang Green Hilton Memorial lebih mirip cerita konspirasi yang disebarluaskan melalui jaringan tertentu dan situs tidak kredibel.
Dia mengatakan, perlu dilakukan pengujian oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Dua pun membuka keganjilan dari adanya cerita itu.
Pertama, Asvi menyoroti cap stempel yang dipakai Presiden Indonesia.
Seharusnya, cap itu bergambar padi, kapas, dan bintang.
Namun dalam dokumen The Green Hilton Memorial Agreement, cap stempel Presiden Indonesia malah bergambar Garuda Pancasila.
Kedua, pihak AS sama sekali tidak pernah menyinggung soal perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement.
Bung Karno memang pernah bertemu di AS dalam sebuah kunjungan kenegaraan.
Memang, Bung Karno dan Kennedy pernah bertemu, tapi bukan membahas perjanjian itu.
Menurut Asvi yang dibicarakan soal dukungan Amerika Serikat untuk pengembalian Irian Barat dengan imbal balas pembebasan Allen Pope (pilot) yang ditangkap TNI AU dalam kasus PRRI Permesta.
Putra sulung Presiden pertama RI Soekarno Guntur Soekarnoputra juga membantah ayahnya memiliki berton-ton emas yang disimpan di salah satu bank di Swiss.
Tak hanya itu, dia juga menepis isu Bung Karno memiliki harta karun berupa batu intan terbesar di dunia yang dinamakan Intan Kartika.
Isu yang beredar menyebutkan bahwa Intan Kartika itu nilai karatnya lebih besar dibandingkan intan terbesar di dunia.
Namun, Guntur menegaskan bahwa isu-isu soal kekayaan Bung Karno itu merupakan kebohongan.
"Bohong juga.
Itu salah kaprah semua," kata Guntur saat peluncuran bukunya berjudul 'Sangsaka Melilit Perut Megawati' di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Minggu, 3 November 2024.