Beritasaja.com, Swedia - Siapa sangka, di balik popularitas bakso khas IKEA dan deretan menu andalannya, tersimpan filosofi yang menjadi bagian penting dari strategi global perusahaan asal Swedia ini.
Daniel Yngvesson, Global Food Designer IKEA, mengungkapkan bahwa makanan di IKEA bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari pengalaman pelanggan dan dirancang dengan prinsip yang sama seperti produk furniturnya: Desain Demokratis.
Baca Juga
- Rahasia Sukses IKEA: Produk Fungsional, Terjangkau, dan Berkelanjutan
- Kemendag dan IKEA Teken MoU Agar Produk UMKM Tembus Pasar Modern
- Midsommar: Festival Musim Panas Swedia yang Penuh Cinta, Tawa, dan Kehangatan
Dalam kunjungan eksklusif Beritasaja.com ke food lab IKEA di Swedia, Daniel menjelaskan sejarah unik bagaimana makanan menjadi bagian penting dari IKEA.
Advertisement
“Saat kami membuka toko pertama di tengah hutan, kami menyambut pelanggan dengan kopi dan kue sebagai bentuk terima kasih karena mereka datang jauh-jauh.
Kami ingin menciptakan tempat di mana mereka bisa merasa nyaman sebelum berbelanja,” ujarnya.
Inspirasi restoran IKEA ternyata berasal dari observasi langsung.
Daniel menyadari banyak pelanggan yang beristirahat di tengah perjalanan belanja.
“Beberapa dari mereka tidur atau makan di sekitar stand hotdog.
Dari situlah muncul ide menghadirkan bistro dan restoran.
Kami ingin menyediakan ruang untuk mengisi ulang bahan bakar sebelum pelanggan membeli sofa yang besar,” ungkapnya.
Kini, IKEA memiliki dapur riset makanan modern yang terbagi dua: satu untuk mengembangkan produk makanan retail, seperti yang dijual di pasar makanan Swedia, dan satu lagi untuk inovasi menu di restoran.