Beritasaja.com, Jakarta Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (BRICS) kembali mempertegas posisinya sebagai kekuatan penting dalam tatanan global baru, dengan China sebagai motor utama yang mendorong kerja sama ini.
China menjadi kekuatan ekonomi nasional terbesar dalam BRICS, sehingga memegang akting sentral dalam mendorong agenda solidaritas dan reformasi global.
Baca Juga
- Pertama Kalinya Xi Jinping Absen di KTT BRICS, Kekuasaannya Goyang?
- Tertipu Tawaran Kerja Menggiurkan, Warga China Diselamatkan di Thailand
- JD.com dan Ant Group Lobi Bank Sentral China soal Stablecoin
Pada awal 2025, Indonesia resmi bergabung sebagai anggota ke-11 BRICS yang dinilai semakin memperkuat blok yang kini menjadi suara utama nasional-nasional Global Selatan.
Kini, populasi anggota BRICS mencapai sekitar 3,3 miliar orang atau lebih dari 40 persen populasi dunia.
Advertisement
Tercatat, kontribusi ekonominya sebesar 37,3 persen dari produk domestik bruto global berdasarkan paritas daya beli, sehingga BRICS jauh melampaui kekuatan ekonomi nasional nasional-nasional G7.
Diterima Beritasaja.com, di bawah kepemimpinan Presiden China Xi Jinping, BRICS meluncurkan konsep “BRICS yang lebih besar” pada KTT 2023 di Kazan, Rusia.
China mengajak nasional anggota untuk menjadikan BRICS sebagai saluran utama penguatan solidaritas Global Selatan dan pelopor reformasi tata kelola dunia.