Beritasaja.com, Jakarta Massa buruh dari berbagai aliansi mulai memenuhi kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
Spanduk dikibarkan, teriakan membahana.
Hari ini, ribuan buruh datang untuk memperingati May Day 2025.
Sejak pagi buta, massa buruh berdatangan.
Ada yang naik motor, ada yang naik bus antarkota.
Long march digelar dari titik kumpul ke panggung utama yang berdiri megah di sisi barat Monas.
Baca Juga
- Said Iqbal: Momen Bersejarah, Baru Prabowo yang Mau Datangi May Day Setelah Bung Karno
- 11 Tuntutan Buruh saat May Day: Setop PHK hingga Penghisapan Gen Z
- Peringati Hari Buruh, Prabowo Bakal Hadir di May Day Hari Ini
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir dan bakal menyapa kaum pekerja dari atas panggung.
Advertisement
Ridwan, pria berseragam KSPSI, datang jauh-jauh dari Kabupaten Tasikmalaya untuk mengikuti kegiatan Hari Buruh.
Naik bus bareng rombongan sejak Rabu malam (30/4/2025).
Sampai Jakarta, walaupun kurang tidur, tapi semangatnya meledak-ledak.
"Malam tadi jam setengah 12 berangkat, nyampe jam 7 pagi," ujar Ridwan saat ditemui, Kamis pagi.
Ridwan tidak datang cuma buat jalan-jalan.
Dia bawa harapan, menyuarakan nasib buruh yang menurutnya masih termarjinalkan.
Jauh dari kata sejahtera.
"Upah dan kesejahteraan perlu ditingkatkan.
Pegawai outsourcing masih banyak," ujar Ridwan.
Ridwan tetap optimistis Presiden Prabowo akan memberikan perhatian kepada kaum buruh.
"Mudah-mudahan beliau lihat langsung kondisi kami," ujar Ridwan.
Suara Petani di Hari Buruh
Bukan cuma buruh.
Di antara lautan massa itu, terselip pula suara petani.
Salah satunya Asbah, pria dari Cibaliung, Pandeglang, Banten.
Serikatnya ikut bergabung menyuarakan keresahan di Hari Buruh.
"Saya petani, tapi mau tanam aja susah sekarang.
Lahan makin sempit, banyak diambil perusahaan," keluhnya.
Asbah bicara pelan, tapi tajam.
Dia mohon agar Presiden memperhatikan nasib petani yang hidup di bawah garis kemiskinan.
"Kami cuma pengen petani hidup layak.
Karena petani di daerah kami masih banyak yang miskin," ucap Asbah.