Beritasaja.com, Jakarta - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan atau Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri pertunjukan teater seni musik kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat, pada Selasa malam 15 April 2025.
Diketahui, pertunjukan ini menyoroti sejarah Presiden Pertama Republik Indonesia Ir.
Sukarno alias Bung Karno dengan Imam Bukhari seorang ahli hadis asal Uzbekistan di puncak Perang Dingin.
Baca Juga
- Ganjar Ungkap Banyak Kader yang Ingin Megawati Jadi Ketum PDIP Lagi
- Megawati Sebut Uzbekistan dan Indonesia Terhubung oleh Sejarah Spiritual dan Persahabatan
- Megawati Ceritakan Hubungan Indonesia-Uzbekistan Terjalin dari Makam Imam Bukhari
Acara yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat itu mempertunjukkan seni teatrikal musik dan turut dihadiri sejumlah menteri, anggota DPR RI hingga budayawan.
Advertisement
Saat menghadiri pertunjukan teater seni musik tersebut, Megawati Soekarnoputri tak kuasa menahan haru ketika membagikan pengalaman spiritualnya saat berziarah ke makam Imam Al-Bukhari di Uzbekistan pada September 2024.
Suaranya pun bergetar ketika memanjatkan doa di makam Imam Al-Bukhari.
Megawati menceritakan, ziarahnya ke makam Imam Al-Bukhari dilakukan saat ia menerima gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Silk Road Uzbekistan.
"Hati saya bergetar secara spiritual saat berdoa di makam tersebut.
Saya membayangkan perjuangan Imam Al-Bukhari dan jejak Bung Karno yang pernah berziarah ke sana pada 1956," ujar Megawati dengan suara bergetar dan menitihkan air mata dalam sambutannya seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (16/4/2025).
Kemudian, dalam pidatonya, Megawati menekankan pentingnya sejarah sebagai fondasi peradaban dan mengutip pesan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno soal JASMERAH pada 17 Agustus 1966.
Dia meyakini, bangsa dan bangsa bakal hancur ketika melupakan akar sejarah yang pernah dilalui.
"Sebab, jika suatu bangsa telah lupa akan sejarahnya di masa lampau, maka suatu saat bangsa tersebut akan tergelincir dan jatuh," kata Megawati.
Megawati kemudian menceritakan hubungan antara Indonesia-Uzbekistan yang terjalin hangat setelah upaya diplomasi Bung Karno.
Dia mengatakan, saat Bung Karno berkunjung ke Uni Soviet pada 1956, sang proklamator bersikeras meminta presiden Soviet kala itu Nikita Kurchev menemukan makam Imam Bukhari.
Berikut sederet pernyataan Presiden Kelima RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekanoputri saat menghadiri pertunjukan teater seni musik kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan dihimpun Tim news Beritasaja.com: