Beritasaja.com, Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menegaskan, hak pilih pemilih marginal harus dijamin secara penuh dalam Pilkada Serentak 2024, terutama melalui perekaman KTP elektronik (KTP-el) bagi kelompok masyarakat yang rentan dan pemilih pemula.
“Kita tidak boleh membiarkan ada kelompok masyarakat yang terpinggirkan dari proses demokrasi.
Dukcapil harus memastikan semua pemilih, khususnya yang berasal dari kelompok marginal, dapat memperoleh KTP-el dan berpartisipasi dalam Pilkada 2024.
Mereka juga adalah bagian penting dari demokrasi kita,” tegas Bima Arya di hadapan ribuan peserta Rakornas II Dukcapil di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (4/11/2024).
Baca Juga
- Pemerintah Desa Diimbau Aktif Tanggulangi Perubahan Iklim, Ini Alasannya
- Dirjen Bina Pemdes Kemendagri: LMS Pamong Desa Bikin Pembelajaran Lebih Fleksibel
- Ribuan Camat Ikuti P3PD, Kemendagri: Agar Belanja Desa Berkualitas
Bima Arya menginstruksikan kepada seluruh jajaran Dukcapil untuk mempercepat proses perekaman data kependudukan di seluruh Indonesia, dengan prioritas kepada pemilih marginal dan pemilih pemula.
Advertisement
Ia juga meminta agar program jemput bola yang selama ini berjalan baik, terus diperluas ke daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau.
“Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menyentuh masyarakat marginal.
Jemput bola harus menjadi solusi kita dalam menuntaskan masalah akses layanan kependudukan ini,” tambahnya.
Plh.
Dirjen Dukcapil Handayani Ningrum menjelaskan, salah satu strategi utama Dukcapil adalah dengan melakukan jemput bola ke berbagai daerah, terutama di wilayah terpencil dan perbatasan.
Program ini dirancang untuk mendekatkan layanan perekaman KTP-el ke masyarakat, sehingga mereka yang berada di lokasi yang sulit dijangkau tetap dapat terfasilitasi.
“Kami akan terus berupaya mengoptimalkan layanan jemput bola, terutama untuk kelompok marginal.
Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan semua warga domisili, tanpa terkecuali, bisa terdaftar dan mendapatkan hak pilih mereka,” ujar Handayani.