Beritasaja.com, Jakarta - Wakil Ketua MUI, Kiai Marsudi Syuhud mengatakan toleransi adalah salah satu sifat yang diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa dan Rasul kita yang mulia.
Toleransi, menurut dia, adalah memaafkan dan melihat kebaikan dan perbuatan baik daripada berfokus pada aib dan kesalahan mereka.
“Toleransi adalah memberikan ruang untuk bersosialisasi satu sama lain,” kata Kiai Marsudi dalam Kegiatan International Meeting “Imagine Peace” di Paris, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (26/9/2024).
Baca Juga
- Terima Kunjungan Tim Monitoring dan Evaluasi MUI Pusat, MUI Kalsel Siapkan 11 Instrumen
- Pramono Anung Dapat Wejangan dari Penasihat MUI, Apa Itu?
- Penasihat MUI Nyatakan Dukungan ke Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024
Kiai Marsudi menjelaskan, hidup beragama dalam satu wilayah hukum, ibarat hidup dalam satu rumah besar.
Maka dari itu, di dalam rumah besar tersebut ada dua ruangan, yaitu: ruang publik, ruang hidup, ruang yang bisa dimasuki siapa saja, disebut sebagai ruang muamalah (Muamaiah Room).
Advertisement
“Di dalam ruang ini para pemeluk agama bisa berkarya sama satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat, ruang untuk saling menolong satu sama lain, ruang persaudaraan umat manusia yang harus dikembangkan menjadi ruang (Ukhuwah Basariyah) untuk persaudaraan bangsa, (Ukhuwah Wathoniyah),” jelas Kiai Marsudi.
Kiai Marsudi melanjutkan, ruang ke-2 adalah ruang Privasi, yaitu ruang (ruang Tauhid, Iman dan Ubudiyah).
Ruang ini membedakan antara tamu dan pemilik rumah, ruang yang membedakan antara satu entitas dengan entitas yang lain, ruang yang membedakan antara satu agama dengan agama yang lain.
“Yang harus dipahami di sini secara mendalam adalah di ruang mana seorang Muslim dapat berkarya sama dan hidup bersama dengan non-Muslim dan di ruang mana kita mempertahankan perbedaan kita,” ungkap dia.