Beritasaja.com, Jakarta - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Manipulasi (KPK) bersama dengan tujuh orang lainnya dalam kasus pengancaman dan gratifikasi di lingkungan alami Pemprov Bengkulu.
Pada saat ditangkap, Rohidin kedapatan memakai seragam polisi lalulintas (Polantas) dan viral di media sosial.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu meluruskan hal tersebut.
Dikatakan dia Rohidin sengaja dipakaikan seragam Polantas lantaran banyak dicari-cari oleh masa pendukungnya.
Baca Juga
- Ais PKB Sebut OTT Instrumen yang Masih Diperlukan untuk Pemberantasan Manipulasi
- OTT Gubernur Bengkulu, Golkar Pastikan Kadernya Tetap Ikut Pilkada Sesuai Aturan KPU
- 5 Fakta Terkait OTT KPK di Bengkulu, Tangkap Gubernur dan Sejumlah Orang Lainnya
"Nah yang paling dicari adalah Pak RM, makanya itu kemudian dipinjamkan lah rompinya, pinjamkan rompinya di sana ini dalam rangka apa namanya itu, kamuflase.Supaya tidak menjadi sasaran dari orang -orang yang ada di situ," kata Asep di Gedung KPK, Senin (25/11/2024).
Advertisement
Asep menjelaskan, sebelum Rohidin diringkus KPK, tim penyidik sudah lebih dahulu melakukan pemantauan.
Namun berselang dilakukan penangkapan, Rohidin ada upaya untuk melarikan diri ke daerah Bengkulu Utara.
"Itu ada proses saling kejar dari situ.
Kemudian di singkat ceritanya, bisa kita tangkap sama tim, kemudian dibawa ke Mapolres," ucap dia.
Rohidin pada saat itu langsung dibawa ke Polrestabes Bengkulu untuk dilakukan pemeriksaan awal.
Hanya saja tiba-tiba kantor Polrestabes Bengkulu telah dikepung oleh massa pendukung Rohidin.
Atas dasar alasan keamanan lingkungan untuk Gubernur Bengkulu itu serta tim penyidik, KPK berkoordinasi dengan Pihak Polda Bengkulu.
"Makanya itu kemudian dipinjamkan lah rompinya (Polantas), pinjamkan rompinya di sana ini dalam rangka apa namanya itu, kamuflase.
Supaya tidak menjadi sasaran dari orang -orang yang ada di situ," Asep menegaskan