Beritasaja.com, Jakarta Pernahkah Anda bertemu dengan tukang bully dan tukang ejek yang sepertinya tidak pernah berubah meski sudah dewasa?
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa para pelaku bullying memiliki struktur otak yang lebih kecil dibandingkan orang normal.
Temuan ini memberikan perspektif baru tentang mengapa beberapa orang tetap mempertahankan perilaku antisosial mereka hingga dewasa.
Para peneliti dari University College London telah melakukan studi komprehensif yang menunjukkan bahwa tukang bully dan tukang ejek memiliki otak kecil, khususnya pada area korteks yang berkaitan dengan fungsi eksekutif, motivasi, dan regulasi emosi.
Penelitian ini menjadi terobosan penting dalam memahami perilaku bullying dari sudut pandang neurologis.
Menariknya, penelitian yang diterbitkan di jurnal bergengsi The Lancet ini mengungkapkan bahwa otak kecil hanya ditemukan pada pelaku bullying yang konsisten melakukan perilaku antisosial sepanjang hidup mereka.
Sementara itu, individu yang hanya menunjukkan perilaku bullying selama masa remaja tidak menunjukkan abnormalitas struktur otak yang serupa.
Advertisement
Simak penjelasan lengkapnya, dalam rangkuman yang telah Beritasaja.com susun berikut ini pada Jumat (6/12).