Beritasaja.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto, dalam langkah berani yang dinilai sebagai upaya untuk memperkuat penggunaan produk lokal, telah meminta jajaran menteri dan eselon I di pemerintahannya untuk menggunakan mobil Maung Pindad.
Baca Juga
- 3 Fakta Terkait BEM Fisip Unair Dibekukan Usai Pasang Karangan Bunga Bernada Satire
- 5 Janji Dharma Pongrekun-Kun Wardhana di Debat Kedua Pilgub Jakarta 2024, Usung Program Getuk Tular Adab
- Isi Sumpah Pemuda 1928 yang Diperingati Setiap Tahunnya pada 28 Oktober
Langkah tersebut dipandang sebagai upaya untuk menggantikan mobil-mobil produksi luar negeri (mobil luar) dan mendorong tumbuhnya industri otomotif mandiri di Indonesia.
Advertisement
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose pun menyambut positif arahan Presiden Prabowo.
Ia melihat langkah ini sebagai bukti nyata keberpihakan terhadap industri dalam negeri.
"Apapun ini merupakan suatu arahan yang luar biasa dan tindakan yang nyata dari Bapak Presiden Prabowo Subianto terhadap keberpihakan industri dalam negeri dengan memberikan kesempatan untuk kami PT Pindad sehingga kita punya industri mobil atau otomotif," ujar Abraham dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).
Meskipun masih menunggu tindak lanjut arahan tersebut, Abraham mengaku PT Pindad siap untuk memenuhi permintaan Presiden Prabowo.
"Pindad saat ini masih menunggu tindak lanjut dari arahan tersebut.
Hal ini berkaitan juga dengan proses pengadaan dari masing-masing Kementerian dan instansi," ucap dia.
"Pindad harus sanggup usai diperintah Presiden Prabowo," sambung Abraham.
Abraham berharap dukungan penuh dari pemerintah untuk PT Pindad, khususnya dalam hal fasilitas produksi dan infrastruktur publik pendukung.
"Karena arahan tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan dari segi fasilitas produksi hingga infrastruktur publik pendukung," terang dia.
Abraham juga menegaskan kesiapan PT Pindad untuk memenuhi kebutuhan kendaraan operasional.
"Prinsipnya, Pindad sudah memulai produksi kendaraan operasional dan hasilnya sudah dipergunakan oleh satuan TNI dan Polri," pungkasnya.
Langkah Presiden Prabowo ini diharapkan dapat menjadi titik balik bagi industri otomotif Indonesia, mendorong terciptanya industri yang mandiri dan kompetitif, serta mengurangi ketergantungan pada produk impor.