Beritasaja.com, Jakarta - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei terkini terkait preferensi masyarakat Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar) jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.
Survei ini dilakukan LKPI kali kedua untuk kota Bekasi sebelum Mei 2024 dengan menghimpun persepsi masyarakat Kota Bekasi terhadap konstestasi Pemilihan Wali Kota Bekasi (Pilwakot Bekasi).
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutive LKPI Togu Lubis.
Baca Juga
- Survei LKPI: Masyarakat Sumut Masih Pertimbangkan Agama dan Etnis Jelang Pilkada 2024
- Survei: Kamala Harris Unggul dari Donald Trump di Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin
- Survei LKPI: Zaiful Bokhari Ungguli Ella Siti Nuryamah dan Bakal Calon Lain Jelang Pilkada Lampung Timur 2024
Oleh karena itu, menurut dia, tujuan survei Kota Bekasi tentang persepsi masyarakat terkait pemimpin masa depan jelang Pilkada 2024 yakni memotret karakteristik pemilih, kriteria tokoh, dan tingkat keterpilihan para bakal calon Wali Kota Bekasi.
Advertisement
"Survei dilakukan tanggal 1-8 Agustus 2024 dengan sampel sebanyak 1.800 responden yang telah memiliki hak pilih di Kota Bekasi.
Metode survei dilakukan secara acak dengan margin of error 2,31% dengan Tingkat Kepercayaan 95%," ujar Togu dalam keterangan tertulis, Minggu (11/8/2024).
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil survei tingkat akseptabilitas dan kapabilitas bakal calon Wali Kota Bekasi, nama Brigadir Jenderal TNI Kemal Hendrayadi di posisi teratas.
"Kemal diterima dan dinilai mampu menjadi Wali Kota Bekasi oleh 70,3% responden, disusul oleh Tri Adhianto 54,8%, Heri Koswara 48,6%, Mochtar Mohammad 41,6% dan nama lainnya dibawah 40%," papar Togu.
Kemudian, lanjut dia, pada tingkat keterpilihan nama-nama bakal calon Wali Kota Bekasi, didapati hasil pilihan top of mind responden jika Pilkada Kota Bekasi digelar hari ini, maka tingkat keterpilihan Brigadir Jenderal TNI Kemal Hendrayadi mencapai 21,4%.
"Disusul Tri Adhianto sebanyak 20,9%, Heri Koswara sebanyak 11,3%, Kusnanto Saidi 10,8%, Mochtar Mohammad 6,1%, Ade Puspitasari 5,3%, Sigit Purnomo 3,6%, Abdul Rozak dengan 2,3%, nama lainnya dipilih di bawah 2%, dan tidak memilih 9,7%," kata Togu.