Beritasaja.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan efisiensi nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah.
Hal ini disampaikannya dalam pidato Sidang Tahunan MPR, DPR, DPD tahun 2024 di Gedung Parlemen Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Baca Juga
- 10 Tahun Pimpin Indonesia, Jokowi Kucurkan Ratusan Triliun untuk Warga Miskin
- Jokowi Klaim 10 Tahun Pembangunan dari Pinggiran Bisa Turunkan Biaya Logistik hingga 14 Persen
- Di Hadapan Jokowi, Puan: Semua Cara Dilakukan untuk Dapatkan Suara Rakyat
"Di sisi lain, kita juga telah mengambil Langkah besar untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah, tapi mengolahnya dulu di dalam negeri.
Walau banyak wilayah lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat,sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah," kata Jokowi.
Advertisement
Dia pun mengungkapkan, langkah tersebut dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, sepertiperkebunan, pertanian, dan kelautan.
"Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan wilayah Rp158 triliun selama 8 tahun ini," jelas Jokowi.
"Kita ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini, dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Jokowi menegaskan, juga telah mengambil kembali aset Indonesia yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing sebagai langkah kelanjutannya.
"Yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont.
Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali," kata Jokowi.