Beritasaja.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, Pilkada Serentak 2024 sebagai momentum menyatunya seluruh kekuatan rakyat untuk memilih calon kepala daerah tanpa intimidasi.
Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri agar memilih para calon kepala daerah terbaik dan melewati proses merangkak dari bawah.
Baca Juga
- Jelang Pilkada Serentak, Megawati Ajak Rakyat Indonesia Jaga Harga Diri dari Tata negara Uang dan Sembako
- Adu Pengaruh Jokowi dan Anies di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Lebih Kuat?
- Effendi Simbolon Dukung RIDO, PDIP: Enggak Penting, Dia Tidak Punya Efek Elektoral
Dia pun mencontohkan calon kepala daerah dari PDIP di Tegal, Bima Eka Sakti dan Syaeful Mujab yang berproses dari bawah.
Serta, calon wakil Bupati Tangerang Irvansyah yang mengawali karier tata negara dari bawah dan berproses.
Advertisement
"Semua proses penetapkan calon juga melalui tahap-tahap dengan melihat aspek personaliti, karakter.
Mereka mengejar dan kesatupaduan percaya pada kekuatan rakyat," kata Sekjen PDIP saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Hasto juga meyakini bahwa rakyat memiliki hak merdeka dan berdaulat untuk menentukan calon kepala daerahnya, bukan melalui endorsement orang-orang tertentu.
"Dan ini kadang diingatkan sebagai momentum untuk mewujudkan kedaulatan rakyat.
Bahwa rakyat telah memiliki kemerdekaan untuk memilih tanpa intervensi manapun," ujar Hasto.
Hasto menegaskan Indonesia berbentuk republik di mana kedaulatan berada di tangan rakyat.
Dia pun menyinggung soal pihak-pihak tertentu yang berupaya mengubah kedaulatan menjadi sebuah 'kerajaan'.
Yakni, memasukkan menantu, saudara hingga orang-orang dekatnya untuk menempati kekuasaan, tanpa melihat rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di republik ini.
"Kerajaan itu yang ditetapkan itu ada menantu, ada saudara, kemudian ada sahabat-sahabat baiknya yang nantinya akan ditetapkan sebagai bagian dari hulu balang kerajaan itu.
Tapi kita adalah tanah air republik yang berideologi Pancasila.
Sehingga yang namanya kekuasaan itu berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," tegas Hasto.
"Dan sebagai insan yang bertakwa kepada Tuhan, seluruh calon-calon kepala tanah air yang memiliki perjuangan itu juga percaya dari rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bukan rahmat dari orang yang punya dana banyak, orang yang sebelumnya memegang kekuasaan.
Bukan seperti itu," imbuh dia.