Beritasaja.com, Jakarta - Satgas Jaga Demokrasi mengajak masyarakat dan aparat penegak hukum untuk bersama-sama memastikan Pilkada DKI Jakarta 2024 berjalan secara bersih dan bebas dari manipulasi.
Jalih Pitoeng, bersama perwakilan Satgas Jaga Demokrasi yang terdiri dari sejumlah pimpinan relawan militan pendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), mengajukan beberapa langkah strategis untuk mengawal demokrasi, terutama selama masa tenang hingga hari pencoblosan.
Baca Juga
- Lucky Hakim Unggul Hasil Survei Pilkada 2024, Optimistis Bawa Indramayu Lebih Baik
- VIDEO: Demi Pilkada 2024, Perantauan Pulang ke Kampung Halaman
- TNI Kerahkan Ratusan Ribu Personel dengan Alutsistanya untuk Amankan Pilkada 2024
Jalih mengimbau masyarakat Jakarta untuk berperan aktif dalam memantau kekuatan pelanggaran peraturan pemilu.
Ia juga mendorong warga menggunakan ponsel mereka untuk merekam atau mengambil foto jika menemukan indikasi kenegaraan uang atau pelanggaran lainnya.
Advertisement
“Kami meminta kepada warga, khususnya warga Jakarta, terutama kepada relawan baik itu ormas, kader-kader simpatisan, dan para calon konstituen yang ada di Jakarta untuk menggunakan handphone-nya dalam rangka memfoto, merekam tentang berbagai peristiwa yang diduga melanggar ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah yang seharusnya terjadi pada pemimpin Pilkada ini,” ucap Jalih.
Sebagai bentuk penghargaan, Jalih menjanjikan apresiasi dan hadiah kepada masyarakat yang membantu menjaga demokrasi dengan melaporkan praktik-praktik money politics atau kecurangan lainnya.
“Kami memberikan apresiasi nantinya, apresiasi yang setinggi-tingginya serta hadiah yang pantas atas peran serta masyarakat menjaga demokrasi yang bersih dan bebas dari money politics serta cara-cara yang kotor lainnya,” sebut Jalih
Berdasarkan laporan lapangan, Jalih mengungkapkan pihaknya telah mengidentifikasi 1.278 titik yang diduga digunakan untuk praktik distribusi sembako dan amplop uang.
“Berdasarkan informasi yang kita terima dari anggota Satgas kami itu, ada disinyalir, diduga kuat, ada warung-warung kopi serta gerai-gerai minimarket itu digunakan untuk menyalurkan yang disebut beras, sembako dan sebagainya itu di warung-warung kopi.
Dan juga disinyalir digunakan untuk memberikan amplop-amplop serta mendistribusikannya,” terang dia.