Beritasaja.com, Jakarta Direktur Eksekutif Indikator Politik luar negeri Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menyebut hanya Ridwan Kamil dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang bisa menjadi kuda hitam lawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Sebab, Ridwan Kamil dan Ahok yang masuk tiga besar dalam simulasi survei Indukator politik praktis.
Baca Juga
- Survei Indikator: Ahok dan Ridwan Kamil Jadi Kuda Hitam di Pilkada Jakarta
- Survei Indikator Pemerintahan: Anies Kalahkan Ahok dan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
- Ridwan Kamil Beri Sinyal Pilkada Jakarta ke Jusuf Hamka Jika Dirinya Tak Berlaga di Sana
Dalam simulasi 40 nama, Anies Baswedan 41,7 persen.
Disusul oleh Ahok 27,0 persen dan diposisi ketiga Ridwan Kamil 15,4 persen.
Sementara, nama lain seperti Tri Rismaharini, Andika Perkasa hingga Kaesang Pangarep elektabilitasnya dibawah 1 persen.
Advertisement
"Di luar tiga nama kemungkinan muncul kuda hitam di luar Ahok atau Ridwan Kamil sepertinya kecil," kata Burhanuddin, saat paparan secara virtual, Rabu (25/7/2024).
Burhanuddin pun menjelaskan, alasan kecilnya munculnya nama lain menjadi kuda hitam Anies karena waktu yang semakin singkat dan sulitnya mencari elektoral di Jakarta.
Bahkan, nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman yang disandingkan bersama Anies pun elektabilitasnya dibawah 1 persen.
"Waktunya makin dekat, sementara tidak mudah menaikan elektabilitas di Jakarta.
Nama Sohibul Iman kecil elektabilitasnya," imbuh dia.
Sebagai informasi, Populasi survei adalah semua WNI di daerah Jaarta yang punya hak pilih, jumlah sampe 800 orang.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.