Beritasaja.com, Jakarta Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, yang dibutuhkan dari Jakarta adalah program keberlanjutan dan bukan yang baru.
"Enggak bisa (program baru) tapi berkelanjutan.
Karena kita juga enggak bisa lepas dengan pusat," kata dia Jakarta, Minggu (8/9/2024).
Baca Juga
- Rapat Finalisasi Visi Misi, Pram-Rano Bahas Masalah Klasik di Jakarta
- Deklarasi Relawan G-Pro, Pram-Rano: Masyarakat Jakarta Mulai Bergerak
- Lagi, Pramono Anung - Rano Karno Sambangi CFD
"Kalau dibilang program baru, saya berani bilang Pemda itu program cuma dua kategori.
Pertama urusan wajib, kedua urusan pilihan," sambungnya.
Advertisement
Politikus PDIP ini menuturkan, program wajib yang dimaksud adalah urusan dasar seperti pendidikan non-formal, kesehatan jiwa, prasarana dan kelestarian atau dalam arti lain program yang menjadi prioritas utama.
Rano pun mengungkapkan, program yang bersifat opsional adalah bisa dipilih untuk didahulukan.
"Urusan pilihan, misalnya apa perlu Jakarta ada dinas kehutanan?
Kan Jakarta tidak punya hutan ya tidak perlu tapi mungkin dinas pertamanan itu kita perbanyak.
Apakah ada nanti tentang ruang terbuka hijau?
Itu wajib apalagi sekarang panasnya sudah 38 derajat nih,” ungkap Rano.
Dia pun menegaskan, program pilihan bisa saja menyesuaikan dari gubernur ke gubernur, tergantung situasi dan kondisi kota dan alam pada saat menjabat.
Rano mencontohkan, seperti saat dipegang oleh Anies Baswedan, Jakarta didorong untuk membangun wilayah resapan air atau biopori karena saat itu cuaca didominasi musim hujan.
Sebaliknya berbeda dengan saat ini yang cenderung kemarau.
“Jadi kalau dulu Bang Anies bikin biopori karena curah hujan tinggi.
Kalau sekarang panas, berarti akan berbeda, kita akan lebih banyak menanam, misalnya seperti itu,” dia menandasi.