Beritasaja.com, Jakarta - Bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno menyinggung soal pembangunan Giant Sea Wall.
Dia menilai hal tersebut terlalu muluk-muluk untuk dijadikan gagasan saat pencalonannya di Pilkada Jakarta.
Rano Karno menyebut, sebuah gagasan yang dibawa haruslah yang realistis tak perlu muluk-muluk salah satunya soal pembuatan Giant Sea Wall.
Baca Juga
- Rano Karno Setuju JIS Jadi Markas Persija Jakarta
- Tata Permukiman Padat di Jakarta, Rano Karno Janji Tak Akan Gusur Warga
- Cerita Rano Karno Tersentak Ucapan Megawati hingga Akhirnya Maju di Pilkada Jakarta
"Amat realistis.
Enggak usah kita muluk-muluk Giant Sea Wall.
Sudah deh, saya paham Giant Sea Wall," kata Rano Karno di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bivak Jakarta, Minggu (1/9/2024).
Advertisement
Dia menilai, pembangunan Giant Sea Wall harusnya menjadi program nasional bukan menjadi program pemerintah daerah.
"Maaf nih, saya bukan belagu.
Waktu saya jadi gubernur Banten, saya pernah menjadi ketua tim koordinasi Jabodetabek Punjur.
Tahu saya.
Memang itu perlu.
Tapi itu adalah program nasional.
Bukan program Pemda DKI," jelas dia.
Lebih lanjut, dia menilai fokus gagasannya saat ini adalah memecahkan permasalahan yang ada di Jakarta seperti kemacetan hingga ketersediaan lahan di Jakarta.
"Kita ngurusin kota macet saja dulu deh.
Kita enggak usah muluk.
Struktur jalan Jakarta sudah terbatas," ujarnya.
"Kita mau bikin jalan baru enggak mungkin.
Makanya kita lihat deh, Ancol.
Pasti jalan di atas kali.
Enggak bisa lagi mau ke mana.
Nah sekarang kita lihat Harmoni.
Padat kan?
Masih ada kali yang bisa.
Sudah bikin jembatan lewat atas itu.
Untuk apa?
Menambah akses," sambung Rano Karno.