Beritasaja.com, Jakarta - Dua bulan sebelum purnatugas, Presiden Joko Widodo merombak (Reshuffle) jajaran kabinet Indonesia Maju.
Perombakan ini dinilai sebagai langkah transisi pemerintahan dari era Jokowi-Maâruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan Jokowi melakukan reshuffle, karena perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
Tetapi, kemungkinan reshuffle dilakukan untuk mendukung transisi pemerintahan.
âBisa saja mereka yang menjadi menteri sekarang ini akan menjadi menteri kabinet yang akan datang,â kata Rahmat Gobel kepada wartawan, Senin (19/8/2024).
Advertisement
Legislator dari Fraksi Partai Nasdem ini mengatakan, Jokowi sebagai presiden memiliki hak prerogatif untuk memecat maupun mengangkat seseorang menjadi anak buahnya di pemerintahan.
Terlebih, di akhir masa jabatannya ini, Jokowi perlu soft landing dan mewarisi pemerintahan yang baik untuk nasional.
âHak Prerogatifnya presiden kan.
Ya tentu presiden punya alasan kenapa ada pergantian menteri pada saat sekarang.
Itu saja yang saya lihat,â pungkas Rahmat Gobel.
Presiden Joko Widodo melantik tiga menteri, dan satu wakil menteri.
Pelantikan menteri dan wakil menteri baru itu berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/8).
Reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi ini merupakan ketiga kalinya seusai Pilpres, 14 Februari 2024 lalu.
Adapun nama-nama menteri yang dilantik hari ini di antaranya Menteri Bahan bakar dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadilia yang menggantikan Arifin Tasrif.
Bahlil sebelumnya menjabat Menteri Investasi.
Â