Beritasaja.com, Jakarta - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta bakal mengawal dan mengawasi transisi Jakarta dari statusnya sebagai Daerah Khusus Ibukota (DKI) menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) usai ibukota negeri pindah ke IKN, Kalimantan.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta Abdul Aziz dalam acara Ngobrol Pinter (Ngopi) bertajuk 'Ngobrol Pintar soal Anak Muda NU di DKJ dan Aglomerasinya' di Aula PWNU Jakarta I, Jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (27/7/2024).
Baca Juga
- Empat Pengurus LBM NU Jakarta Dipecat Usai Heboh RAHIM dan Israel, Ini Daftarnya
- Pesan Penting Ketua PWNU DKI Usai Kadernya Dipecat Akibat Bertemu Presiden Israel
- Pengakuan Zainul Maarif, Pengurus PWNU DKI dan Dosen Kampus NU yang Dipecat gegara Bertemu Presiden Israel
"Jakarta akan menjadi sebuah kawasan yang bukan ibu kota lagi tapi kota keuangan finansial global," kata Aziz.
Advertisement
"Paling tidak yang sekarang harus mulai sama-sama tekuni, awasi, dan amati ada masa transisi yang akan lewati," sambungnya.
Menurut Abdul Aziz, transisi setidaknya bakal terjadi dalam dua dasawarsa ke depan.
Dia bilang, transisi asset, target pendapatan Jakarta dan transisi budaya menjadi hal yang paling penting untuk diberikan perhatiaan.
"Di bidang budaya, kita peru mewaspadai banyaknya ragam budaya transnasional yang masuk ke Jakarta agar tetap mampu menjaga budaya lokal," ujar Aziz.