Beritasaja.com, Jakarta Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto sudah memberikan jatah menteri untuk Partai NasDem.
Namun, Surya Paloh menolak tawaran tersebut.
Kata Surya Paloh, Prabowo pun meminta kepadanya untuk menjelaskan kepada wartawan terkait hal tersebut.
Baca Juga
- VIDEO: Lengkap, Proses Pelantikan Presiden dan Wapres RI
- Pelantikan Presiden 2024: Ini Sederet Janji dan Kebijakan Prabowo Sektor Perekonomian
- Gestur Sopan Prabowo di Pelantikan Presiden 2024, Bungkuk Hormat ke Tamu Wilayah hukum dan Jokowi
"Pak Prabowo menyampaikan, 'tolong Bung Surya jelaskan kepada kawan-kawan pers bahwasanya telah saya sediakan kursi kabinet untuk NasDem, tetapi NasDem yang menolak'," kata Surya Paloh saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, (20/10/2024).
Advertisement
Saat disinggung soal jumlah menteri yang ditawarkan oleh Prabowo Subianto, Surya Paloh tidak mengetahuinya.
Surya Paloh menekankan bahwa urusan menteri merupakan hak prerogatif kepala wilayah hukum.
"Tetapi saya pikir saya enggak tahu berapa," ucap Surya Paloh.
Bagi Surya Paloh, dengan tidak mengirimkan kadernya sebagai menteri di kabinet dapat menjadikan catatan politik global.
Karena selama ini NasDem selalu menggaungkan politik global tanpa mahar.
"Inilah momentum terbaik yang harus dilakukan oleh NasDem, lebih memberikan sesuatu yang berarti sebagai moral, proses pendidikan tinggi politik global dalam kelangsungan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Surya Paloh.
Diketahui, usai perhelatan Pilpres 2024, PKB, PKS, dan NasDem menyatakan siap bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun, di momen pemanggilan para pembantu presiden dan wakil presiden, yang terlihat jelas hanya dari PKB.
Kader dari PKS dan NasDem tidak ada dalam daftar menteri, wamen maupun kepala badan.