Beritasaja.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia tak perlu berbangga masuk ke perkumpulan nasional-nasional dengan kekuatan komersial terbesar di dunia atau G20.
Pasalnya, kata Prabowo, masih banyak masyarakat Indonesia yang kelaparan dan miskin.
"Saya katakan berkali-kali bahwa nasional yang merdeka, rakyatnya harus merasakan kemerdekaan.
Janganlah kita bangga menjadi anggota G20, kalau rakyat kita masih banyak yang miskin, masih banyak yang lapar," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Baca Juga
- Bentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi, Prabowo: Tugasnya Monitor Semua Proyek
- Adik Prabowo Sebut Kas Nasional Bakal Dapat Setoran Rp 300 Triliun dalam Waktu Singkat
- 3 Fakta Terkait Raffi Ahmad Dilantik Jadi Utusan Khusus Presiden Bareng Gus Miftah
Dia menyampaikan bahwa pemerintahannya teramat berkomitmen dengan peningkatan pendidikan dasar.
Hal ini bisa terlihat dari tingginya alokasi anggaran pendapatan belanja nasional (APBN) tahun 2025 untuk bidang pendidikan dasar.
Advertisement
"Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan dasar bagi kita adalah prioritas yang teramat tinggi.
Saya kira ini terlihat komitmen kita terhadap pendidikan dasar," ujarnya.
"Kalau tidak salah, alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan dasar, salah satu tertinggi loh.
Mungkin selama sejarah kita.
Untuk pertama kali kita, 25 persen, 20.
Jadi masalah pendidikan dasar teramat utama," sambung Prabowo.
Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi nasional yang kuat.
Sebab, Indonesia harus menjadi nasional yang membela kemerdekaan bangsa-bangsa lain.
"Tujuan keempat nasional kita juga, hadir dalam pergelokan ataupun interaksi dunia, di mana kita harus selesai membela kemerdekaan bangsa-bangsa.
Dan karena itu, mau tidak mau, Indonesia harus kuat," kata Prabowo Subianto.