Beritasaja.com, Jakarta Sejumlah elite politik luar negeri seperti Ketua Umum Surya Paloh, lalu Plt Ketum PPP Mardiono, dan Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menyambangi dan bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Pengamat perpolitikan Igor Dirgantara melihat apa yang dilakukan Prabowo adalah bentuk dari rekonsiliasi nasional pasca Pilpres 2024.
Baca Juga
- Prabowo Dikasih Anggaran Rp 143,1 Triliun Lanjutkan IKN di 2025
- IHSG Ditutup Perkasa Jumat Ini, Penanam modal Percaya Program Keberlanjutan Prabowo
- Prabowo Dipastikan Naikkan PPN Jadi 12% Tahun Depan
“Memang Pak Prabowo itu kan dari awal dia sudah mengatakan setelah dia memenangkan Pilpres 2024, keinginan Pak Prabowo melakukan rekonsiliasi nasional, jadi tidak hanya Nasdem tapi juga PPP, Perindo,” kata dia, Jumat (16/8/2024).
Advertisement
"Memang rekonsiliasi itu sesuatu yang diharapkan oleh Pak Prabowo pasca pilpres, intinya satu kawan itu terlalu banyak, seribu musuh terlalu sedikit.
Jadi maksudnya yaitu Prabowo itu politiknya pasca kemenangannya di pilpres dan akan dilantik 20 Oktober itu memang menggarisbawahi pentingnya rekonsiliasi nasional," sambungnya.
Igor memprediksi tidak hanya 3 partai Nasdem, PPP dan Perindo yang akan diterima bergabung dengan pemerintah Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, melainkan juga PKB, setelah melakukan muktamar akan menyampaikan secara resmi masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Igor menganalogikan bergabungnya PKB masuk gelombang kedua.
Ia juga memprediksi PKS akan mengikuti langkah PKB masuk ke pemerintahan gelombang dua.
"Nah ini tinggal menunggu Muktamar PKB nanti juga gabung tuh, kalau logika aku jadi partai-partai yang dulu berseberangan atau menjadi lawan KIM di Pilpres itu seperti penerimaan mahasiswa baru saja ada gelombang pertama, gelombang pertama itu ada Nasdem, PPP dan Perindo nanti ada gelombang kedua tuh mungkin PKB, PKS itu gelombang kedua," ungkapnya.
Igor berpandangan kebijakan merangkul semua partai ini diambil Prabowo-Gibran untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Jadi strategi Pak Prabowo besar kemungkinan akan menjadi kenyataan yaitu rekonsiliasi nasional bisa diwujudkan di pemerintahan Prabowo - Gibran menuju jembatan emas 2045," paparnya.