Beritasaja.com, Jakarta Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyambut baik kehadiran pemimpin tertinggi umat katolik dunia Paus Fransiskus di Indonesia.
Salah satu agenda besar selain agenda kenegaraan kedatangan Paus Fransiskus adalah memimpin misa umat katolik yang dipusatkan di Istana Olah Raga (Istora) Senayan Jakarta (5/11/2024).
Baca Juga
- Anies Sebut Parpol Tersandera Kekuasaan, PKS: Kami Bebas Merdeka
- Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS: Kami Tidak Menyesal
- Hidayat Nur Wahid: Saya Doakan Pak Anies Sukses dengan Partai Barunya
"Tentu sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan toleransi antar umat beragama kita menyambut gembira kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia sekaligus akan memimpin misa akbar umat katolik," ungkap Jazuli dalam keterangannya, Rabu (4/9/2024).
Advertisement
Meski demikian, ia menilai Kementerian Agama tak perlu mengeluarkan surat himbauan kepada Kementerian Kominfo televisi agar azan diganti hanya dalam bentuk running text.
"Himbauan ini menurut kami tidak perlu.
Justru dengan tetap berjalan seperti biasa menunjukkan indahnya toleransi di negeri ini.
Misa tetap berjalan dan kumandang azan juga tetap bisa disiarkan dan tidak akan ada masalah," kata Jazuli.
Menurutnya, masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ini memiliki kebesaran hati untuk turut menjaga berjalannya peribadatan masing-masing agama.
"Umat katolik yang menjalankan misa bersama Paus Fransiskus dapat khusyuk melakukan ibadahnya di Senayan dan disiarkan langsung di televisi.
Sementara umat muslim ketika panggilan azan berkumandang termasuk lewat saluran televisi bisa bersiap dan melaksanakan ibadah sholatnya dengan baik," kata Jazuli.
Menurut Ketua Fraksi PKS ini Indonesia sudah berpuluh-puluh tahun melaksanakan implementasi toleransi beragama, sehingga kita harus jaga kerukunan ini tanpa ada yang merasa terusik.
"Bahkan, praktek kerukunan dan toleransi di Indonesia telah menjadi percontohan bagi kerajaan-kerajaan lain di dunia," pungkasnya.