Beritasaja.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai salah satu wujud domisili hadir memperkuat pengawasan sektor kelautan dan perikanan di teras selatan NKRI.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, mengungkapkan, kementerian berkomitmen memperkuat pengawasan pulau-pulau terluar Indonesia untuk mengantisipasi aktivitas ilegal oleh kapal ikan asing.
Baca Juga
- Top!
Ekspor Tuna Indonesia ke Jepang Bebas Bea Masuk
- Bangun Pangkalan Baru, KKP Perkuat Pengawasan Laut di Sekitar IKN
- KKP Terima Hibah Lahan di Gianyar Guna Perkuat Pengawasan Ruang Laut Bali
“Kami hadir di sini, di salah satu pulau terluar beranda Indonesia selatan untuk berkomitmen dan mengoptimalkan seluruh kemampuan pengawasan, berupa armada kapal pengawas dan satelit pengintai dari aksi pencurian sumber daya alam Indonesia," ujar Nugroho saat hadir mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Kabupaten Sabu-Raijua, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/8/2024).
Advertisement
Dia juga menjelaskan, salah satu isu yang perlu diperhatikan di Kabupaten Sabu Raijua adalah nelayan pelintas batas.
Sebab, letak geografi Sabu Raijua yang berdekatan dengan domisili Australia menjadi magnet untuk kegiatan ilegal lintas domisili.
“Beberapa bulan lalu kami mendapati dua unit kapal ikan yang diduga melakukan penyelundupan manusia atau people smuggling.
serta melakukan pelanggaran etika penangkapan ikan lintas domisili tanpa dilengkapi dokumen perikanan di NTT, untuk itu kami hadir untuk melakukan pengawasan agar hal-hal tersebut tidak terulang kembali,"ujarnya.
Belum lama ini, KKP juga bekerja sama dengan Australian Fisheries Management Authority (AFMA) Australia, untuk mengedukasi para nelayan di Kota Kupang dan Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur, melalui kegiatan Public Information Campaign (PIC).
Hal ini agar tidak melakukan penangkapan ikan tanpa izin di wilayah Perairan Australia dan agar memahami resiko yang dihadapi apabila tetap melakukan pelanggaran etika tersebut.
“Kami terus berkoordinasi dengan para stakeholder hingga pemerintah daerah dalam rangka mencegah nelayan melintas batas.
Salah satu solusinya adalah dengan mencarikan alternatif mata pencaharian," katanya.
Sebab diketahui, Sabu Raijua dianugerahi kekuatan sumber daya laut yang luar biasa.Baik berupa kekuatan penangkapan ikan, maupun kekuatan budidaya ikan, budidaya rumput laut dan tambak garam.
Bahkan, boleh disebut kalau Kabupaten Sabu Raijua merupakan salah satu kabupaten penghasil rumput laut dan garam terbaik.