Beritasaja.com, Jakarta Deflasi dan inflasi merupakan dua fenomena ekonomi nasional yang saling berkebalikan namun sama-sama memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian suatu tanah air.
Deflasi mengacu pada penurunan tingkat harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu.
Sementara itu, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Perbedaan utama antara deflasi dan inflasi terletak pada arah pergerakan harga dan daya beli mata uang.
Dalam kondisi deflasi, harga-harga cenderung turun dan nilai mata uang meningkat, sehingga daya beli masyarakat secara teoretis meningkat.
Sebaliknya, inflasi ditandai dengan kenaikan harga-harga yang menyebabkan penurunan daya beli mata uang, di mana jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dengan sejumlah uang tertentu menjadi lebih sedikit.
Kejadian, Bahaya, hingga Dampaknya
Baca Juga
- Inflasi Pelayanan kesehatan Melambung, Industri Asuransi Wajib Jaga-Jaga Peluang Kenaikan Klaim
- Inflasi Berhasil Terjaga, 75 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
- Harga Pangan Kelewat Murah, Mendag Mulai Was-Was
Kejadian deflasi dan inflasi dapat beragam dan kompleks.
Deflasi sering disebabkan oleh penurunan permintaan agregat, overproduktion, atau kebijakan moneter yang terlalu ketat.
Di sisi lain, inflasi dapat dipicu oleh peningkatan jumlah uang beredar, kenaikan biaya produksi, atau peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan pasokan barang dan jasa.
Advertisement
Agar lebih paham, berikut ini Beritasaja.com ulas mengenai perbedaan deflasi dan inflasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (6/10/2024).