Beritasaja.com, Jakarta Media sosial seharusnya berfungsi sebagai ruang terbuka untuk berbagai perspektif.
Sayangnya, kini adi tantangan besar terkait keberpihakan algoritma.
X (sebelumnya Twitter), yang kini dimiliki oleh Elon Musk, diduga telah mengubah algoritmanya untuk meningkatkan visibilitas postingan pribadinya, terutama setelah ia mengumumkan dukungannya pada Donald Trump pada Juli 2024.
Baca Juga
- Donald Trump Pilih Elon Musk dan Vivek Ramaswamy Gabung Departemen Doge, Apa Itu?
- Donald Trump Menang Pemilu AS, Elon Musk hingga Warren Buffet Makin Kaya
- Elon Musk jadi Menteri Donald Trump, Posisi Apa?
Advertisement
Penelitian dari Queensland University of Technology (QUT) dan Monash University menemukan bahwa akun Elon Musk mengalami lonjakan tampilan dan interaksi yang signifikan setelah perubahan algoritma tersebut.
Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran terkait potensial bias dalam algoritma media sosial yang seharusnya bersifat netral.
Algoritma yang seharusnya memberikan informasi yang berimbang malah dipengaruhi oleh kepentingan pribadi pemilik platform, yang berpotensi memanipulasi opini publik.
Dalam hal ini, hak pengguna untuk mendapatkan informasi yang objektif dan beragam menjadi terabaikan.
Berikut ulasan lebih lanjut tentang penelitian yang menemukan dugaan adanya perubahan algoritma X demi kepentingan politik strategis yang Beritasaja.com rankum dari berbagai sumber, Rabu (26/11/2024).