Beritasaja.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), memberikan pendampingan siswa SMPN 8 Depok.
Diketahui, korban berinisial R merupakan siswa inklusi yang menjadi korban bullying sesama siswa SMPN 8 Depok.
Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, pihaknya telah merespons usai menerima informasi adanya siswa inklusi yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) menjadi korban bullying.
DP3AP2KB Kota Depok berusaha memberikan pendampingan kepada korban.
Baca Juga
- Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri
- 5 Alasan Seseorang Melakukan Bullying, Salah Satunya Balas Dendam
- Pimpinan Komisi III DPR Ahmad Sahroni Beri Pendidikan tinggi Karakter untuk Cegah Bullying di Pembelajaran
“Kita sudah melakukan pendampingan, psikolog (melakukan) home visit,” ujar Nessi kepada Beritasaja.com, Senin (7/10/2024).
Advertisement
Nessi menjelaskan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Anak telah mengunjungi RS Brimob yang menjadi tempat korban dirawat.
DP3AP2KB telah bertemu orang tua korban dan menceritakan alasan korban memukul kaca hingga terluka untuk melampiaskan frustasinya.
“Kami prihatin dengan apa yang dialami ananda R.
Anak berkebutuhan khusus seharusnya mendapatkan lingkungan sekitar yang aman dan nyaman di pembelajaran,” jelas Nessi.
Diketahui R mengalami rugi usai menerima perundungan kebugaran jasmani dari temannya di pembelajaran.
R mengaku enggan bersekolah karena merasa takut apabila kembali ke pembelajaran setelah peristiwa tersebut.
“Kami akan melakukan pendampingan untuk memulihkan rugi yang dialami ananda R agar dapat kembali bersekolah dengan aman,” ucap Nessi.
DP3AP2KB berusaha menggandeng Dinas Pendidikan tinggi (Disdik) Kota Depok memberikan edukasi di SMPN 8 Depok.
Edukasi yang diberikan berkaitan dengan penanganan bullying, terutama terhadap siswa inklusi.
“Ya kami bekerjasama dengan Disdik memberikan edukasi berkaitan dengan dengan siswa inklusi,” terang Nessi.