Beritasaja.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bicara kemungkinan partainya mengandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pilgub Jakarta.
Namun, Hasto belum bisa berbicara secara gamblang karena masih menunggu hasil Muktamar PKB ke-6 yang akan diselenggarakan pada 24-25 Agustus 2024 di Bali.
Baca Juga
- Pencatutan KTP untuk Cagub Independen, PDIP: Jangan Gunakan Kekuasaan untuk Ciptakan Calon Boneka
- PDIP Desak Polisi Usut Kasus Pencatutan KTP untuk Dukung Cagub Independen di Pilkada Jakarta
- Kader PDIP Dikabarkan Kena Reshuffle Kabinet, Sekjen Hasto: Malah Bisa Bersiap Bersih-Bersih Lebih Awal
"Kita tunggu muktamar PKB.
PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi," kata Hasto di Plaza Timur Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (18/8/2024).
Advertisement
Lebih lanjut, Hasto menegaskan, PDIP akan menjadi pendukung pihak-pihak yang berani menentukan nasib bangsa dengan berani mengambil keputusan meskipun ada intimidasi.
"Maka semangat kemerdekaan ini adalah semangat untuk berusaha, semangat untuk bebas menyatakan pikiran dan pendapatnya, semangat untuk tidak boleh pihak manapun yang mencoba mengintimidasi kedaulatan setiap warga bangsa, kedaulatan juga parpol untuk mengambil keputusan," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengungkit kembali pemilihan umum (Pemilu) 1997 silam.
Di mana, PDI di bawah kepimpinan Megawati Soekarnoputri tidak bisa mengikuti Pemilu.
"Secara empiris tahun 97 kami dilarang untuk ikut pemilu, tetapi akhirnya pemilu tidak memiliki legitimasi dan kemudian pemerintah jatuh oleh gerakan mahasiswa," ucap dia.
"Siapa yang membendung suara rakyat akan berhadapan dengan kekuatan rakyat.
Siapa yang menanam angin akan menuai badai, itu falsafah yang harus kita yakini, jangan kerdilkan suara rakyat, jangan bodohi rakyat, biarkan mereka dengan kedaulatannya menentukan pemimpinnya," Hasto Kristiyanto menandaskan.