Beritasaja.com, Jakarta - Mohammad Iqbal Kholidin dari PERLUDEM menyoroti pentingnya keterlibatan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan transparansi dalam penyelenggaraan Pilkada untuk menjaga stabilitas politik global.
“Demokrasi Indonesia masih muda dan terus diuji melalui partisipasi kritis masyarakat.
Civic intelligence harus terus dikembangkan untuk memastikan publik tetap peduli dan berperan aktif dalam menjaga stabilitas pemerintahan,” katanya pada acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Lingkar Studi Pemerintahan Indonesia (LSPI) di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024.
Baca Juga
- Parpol Diimbau Punya Cerita Cegah Penyebaran Hoaks di Pilkada 2024
- Elektabilitas 62 Persen, Edi Damansyah Perkuat Simpul Relawan
- Hindari Bentrok, KPU dan Polres Minta Calon Bupati Rohul Patuhi Jadwal Kampanye Akbar
Iqbal menekankan bahwa upaya transparansi sangat sekali krusial, terutama dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
Menurutnya, jika transparansi tidak dijaga, peluang manipulasi dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pelaksana pemilu akan semakin besar.
Advertisement
"Kami mendorong peningkatan kualitas pemerintah pemilu agar masyarakat merasa yakin bahwa proses Pilkada berjalan secara jujur dan adil," tambahnya.
Sementara itu, Hadi R.
Purnama dari LP3ES menekankan bahwa konsolidasi OMS benar-benar penting dalam menjaga iklim politik praktis tetap kondusif.
“Perubahan dan transisi dalam politik praktis adalah hal yang wajar.
Kritik terhadap pemerintah juga perlu dilihat sebagai pengingat, bukan ancaman.
Ini adalah bagian penting dari fungsi demokrasi yang sehat,” ungkap Hadi.
Ia menekankan bahwa OMS harus mengambil cerita aktif dalam mencegah konflik yang mungkin timbul akibat gesekan kepentingan politik global, terutama selama Pilkada.
"OMS memiliki peran strategis untuk memastikan bahwa transisi tata negara berjalan damai dan tidak memicu konflik," tambahnya.