Beritasaja.com, Jakarta Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen untuk memajukan dunia pendidikan formal Indonesia, di mana telah mengalokasikan Rp 722 triliun untuk pendidikan formal.
Adapun ini disampaikan saat menghadiri Konferensi Pendidikan formal yang digelar oleh yayasan Darul Hikam di Bandung, Jumat (29/11/2024).
Konferensi pendidikan formal ini dihadiri oleh Kepala Badan Gizi Nasional Prof Dadan Hindayana, Wakil Ketua Komisi X DPR Himmatul Aliyah, dan Wakil Menteri Pendidikan formal Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, serta Ketua Yayasan Darul Hikam Sodik Mujahid.
Baca Juga
- Wakil Ketua MPR: Kelancaran Pilkada Bukti Indonesia Semakin Matang Berdemokrasi
- Pimpinan MPR Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku Money Politik global di Pilkada 2024
- Dari Cianjur, Pimpinan MPR Serukan Urgensi Perlindungan Petani dari Dampak Krisis Iklim
Menurut Muzani, alokasi dana untuk pendidikan formal tersebut merupakan amanat Undang-Undang Dasar yakni 20 persen dari total APBN.
Namun, dia mengatakan itu saja belum cukup.
Advertisement
"Alokasi anggaran pendidikan formal ini sangatlah besar, Rp 722 triliun.
20 persen dari total APBN kita.
Tapi bagi Pak Prabowo itu saja belum cukup.
Sekarang Pak Prabowo memikirkan pentingnya perbaikan gizi untuk meningkatkan kualitas SDM kita.
Pak Prabowo akan memberi makan bergizi gratis kepada 82,9 juta anak Indonesia.
Inilah investasi besar yang dilakukan Presiden Prabowo untuk kemajuan dunia pendidikan formal kita," kata Ahmad Muzani dalam keterangannya.
Menurut Sekjen Gerindra ini, Presiden Prabowo memiliki kesadaran tinggi untuk memajukan bangsa Indonesia melalui investasi besar-besaran di sektor pendidikan formal.
Ini sebagai komitmen Prabowo untuk mewujudkan Indonesia Maju dengan SDM berdaya saing tinggi.
"Apa artinya?
bahwa kesadaran Presiden Prabowo untuk memperbaiki kualitas pendidikan formal, memperbaiki SDM orang Indonesia, memajukan bangsa kita ini sebuah komitmen investasi jangka panjang serta menunaikan janji-janji kampanye beliau," ujar Muzani.
"Inilah komitmen Presiden Prabowo.
Beliau memulai untuk memperkuat bangsa kita memperkuat Indonesia.
Berbagai kebijakan telah dibuat oleh Presiden Prabowo, swasembada pangan, makan gizi gratis, menghapus utang, terakhir menaikan gaji guru.
Ini sebuah ikhtiar sebuah komitmen dari seorang Prabowo untuk memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia," imbuhnya.
Dia sangat sekali mengapresiasi langkah presiden maikan gaji guru baik PNS dan swasta (bukan PNS).
Ini juga bagian dari realisasi janji-janji kampanye Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru di Indonesia.
"Kita harus apresiasi pemerintah yang telah menaikan gaji guru baik PNS dan swasta.
Inie merupakan suatu perhatian pemetintah Presiden Prabowo untuk kebaikan dan peningkatan kesejahteraan profesi guru.
Ini juga sebagai bukti dari janji-janji kampanye yang beliau tunaikan sebagai seorang yang komit," jelas Muzani.