Beritasaja.com, Jakarta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan pentingnya cerita ulama dan tokoh agama dalam mencegah dan memberantas judi online.
Menurut Cholil, pendekatan spiritual dinilai lebih efektif mencegah seseorang terjerumus ke dalam permainan judi online.
Karena norma agama akan menjadi panduan bagi masyarakat dalam berperilaku.
Baca Juga
- Emas Produksi HRTA Raih Rekomendasi Kesesuaian Syariah MUI, Apa Dampaknya?
- Retno Marsudi: Jangan Lelah Membela Kebenaran dan Keadilan bagi Palestina
- MUI Anugerahkan Penghargaan untuk Retno Marsudi dan Jusuf Kalla Atas Kontribusi Bagi Palestina
"Tokoh ulama yang menyadarkan dan memberikan pemahaman kemudian bahasa kita dapat hidayah dari Allah, baru orang sadar diri," kata Cholil Nafis dalam keterangannya, Rabu (9/10/2024).
Advertisement
Cholil mengatakan, sosialisasi dengan melibatkan tokoh agama, ulama dan tokoh masyarakat dirasa akan mampu menyentuh hati para korban judi online.
"Kita sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya kerja keras tentang pentingnya sebuah proses untuk berkebun, bahwa kekayaan itu sebuah proses bukan secara tiba-tiba.
Sehingga pemerintah, ulama dan masyarakat bersama-sama untuk menyadarkan masyarakat," kata Ketua MUI.
Selaiin itu, Cholil menegaskan, pemerintah juga harus tegas memblokir situs judi online yang teramat mudah diakses oleh masyarakat.
"Aplikasi yang ada unsur judinya itu harus diblokir, karena orang kalau sudah senang judi, main bola.
Tebak-tebakan menteri pun bisa jadi judi, apalagi ada sarana online-nya, orang jadi mudah," ujar Cholil.
"Jadi, pendekatan pertama pendekatan struktural mengikat kemudian pemerintah bisa memblokir yang ada unsur judi," sambungnya.
Terkait hal ini, Cholil mengatakan pemberantasan judi online menjadi tugas bersama.
Karena itu, tidak boleh saling menyalahkan.
"Kita enggak boleh nyalah-nyalahin siapa.
Jadi judi online itu sudah laten.
Mulai dulu orang yang males kerja, kemudian mengambil jalan pintasnya judi.
Kedua, orang yang mengkhayal, dengan judi, pasti orang yang tidak berkebun bener jadinya judi.
Yang banyak korban orang miskin, sementara orang kaya jadi bandarnya," ujar Cholil.