Beritasaja.com, Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai cerita tentang rekam jejaknya dulu sebelum menjadi pembantu presiden.
Hal itu disampaikan Pigai saat memperkenalkan diri dalam rapat perdana dengan mitra kerjanya Komisi XIII DPR RI.
Pigai mengaku sempat menjadi tukang parkir di Departemen Tenaga Kerja daerah Kalibata, Jakarta.
Bahkan, Pigai bukan sosok yang sering membaca.
Baca Juga
- Ajukan Kenaikan Anggaran Rp20 Triliun, Yasonna Minta Menteri HAM Realistis
- Menteri HAM: Baru Satu Program Saja Sudah Rp 8,3T, Saya Punya 200 Program
- Menteri HAM Natalius Pigai: Kami Tak Punya Program 100 Hari Kerja, Program Kami 5 Tahun
"Saya mungkin tidak terlalu banyak membaca ya, bahan-bahan yang disediakan oleh kami ya, karena saya sendiri berasal dari tukang parkir Pak dulu di Depnakertrans, Transmigrasi, Kalibata itu, saya tukang parkir, juru parkir," kata Pigai kepada pimpinan dan anggota Komisi XIII DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10).
Advertisement
Setelahnya, Pigai menjadi karyawan honorer hingga mendaftar CPNS.
Dia sempat menjadi staf khusus jabatan struktural, pimpinan Komnas HAM, hingga akhirnya kini menjadi Menteri HAM pemerintahan Prabowo Subianto.
"Setelah itu jadi honor, sesudah honor jadi CPNS, CPNS jadi PNS jadi staf antar-antar surat fotokopi.
Jadi staf khusus, dapat jabatan struktural fungsional.
Jadi pimpinan Komnas HAM, sekarang Menteri," tuturnya.
Dengan pengalamannya itu, ia merasa punya pengalaman untuk memimpin Kementerian HAM.
Pigai memastikan bahwa ia memahami penataan organisasi kelembagaan.
"Oleh karena itu, penataan organisasi kelembagaan saya sudah pasti punya pengalaman," pungkasnya.