Beritasaja.com, Jakarta Dermis yang berkeriput biasanya identik dengan tanda-tanda penuaan, namun ada kondisi langka yang bisa membuat bayi yang baru lahir memiliki dermis yang tampak lebih tua.
Kondisi ini dikenal sebagai Cutis Laxa, suatu kelainan pada jaringan ikat yang menyebabkan dermis kehilangan elastisitasnya.
Bayangkan seorang bayi yang seharusnya memiliki dermis halus, namun malah terlihat seperti orang lanjut usia, itulah salah satu gambaran yang mungkin terjadi pada mereka yang mengalami Cutis Laxa.
Meskipun jarang terjadi, Cutis Laxa dapat memengaruhi 1 dari 2 juta bayi yang lahir.
Kelainan ini bisa diturunkan secara genetik melalui berbagai pola pewarisan, seperti autosomal dominan, autosomal resesif, atau bahkan X-linked resesif.
Namun, kelainan ini tidak hanya terbatas pada faktor genetik; beberapa penyakit autoimun, infeksi, serta paparan obat-obatan tertentu juga bisa memicu munculnya Cutis Laxa.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi dan dampaknya yang begitu signifikan, Cutis Laxa menjadi topik yang menarik untuk ditelusuri lebih jauh.
Bagaimana kelainan ini terbentuk, apa saja gejalanya, dan apa yang bisa dilakukan untuk mengelolanya?
Advertisement
Temukan jawabannya dalam penjelasan mendalam berikut ini, yang telah Beritasaja.com rangkum dari berbagai sumber, pada Jumat (16/8).