Beritasaja.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada Senin (12/5/2025) mengunjungi Kawasan Candi Borobudur, lokasi utama perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE.
Dalam kunjungan tersebut, Fadli didampingi Wakil Menteri Finansial Kreatif Irine Umar, Direktur Utama InJourney Maya Watono, jajaran Kementerian Kebudayaan, serta perwakilan dari Kementerian Agama dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha.
Dalam arahannya, Fadli meminta seluruh jajaran Kementerian Kebudayaan memastikan umat Buddha yang berkunjung ke Borobudur mendapatkan pengalaman ibadah yang berkesan, khidmat, dan nyaman di candi Buddha terbesar di dunia tersebut.
Baca Juga
- Candi Borobudur Siapkan Kantong Parkir Saat Pelaksanaan Waisak 2569 BE
- Libur Panjang Waisak 2025: Borobudur Siap Sambut Puncak Perayaan
- Waisak 2025: Makna, Tradisi, dan Kegiatan Perayaan Hari Raya Tri Suci Buddha
Perwakilan dari InJourney, sebagai BUMN pengelola Taman Wisata Candi melalui unit InJourney Destination Management, turut menyampaikan kepada Menbud rencana pelaksanaan rangkaian kegiatan Hari Waisak.
Kegiatan puncak akan ditandai dengan ritual Detik-Detik Waisak pada pukul 23.55.29 WIB, yang digelar di Lapangan Kenari, Zona 1 Candi Borobudur.
Advertisement
Dalam perdebatan dengan awak media usai inspeksi, Fadli menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan akan mendorong pengembangan Borobudur sebagai pusat spiritualitas dan kebudayaan dunia, serta sebagai destinasi ziarah umat Buddha dari berbagai bangsa.
“Komitmen ini bukan hanya tentang menjaga warisan masa lalu, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat hari ini dan masa depan.
Tentunya dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah dalam merealisasikan harapan ini sehingga dapat terwujud ekosistem yang tangguh dan berkelanjutan sehingga budaya dapat membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat," kata Fadli.
Pernyataan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang menekankan pelestarian warisan budaya dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.