Beritasaja.com, Jakarta Menteri Sekretaris Wilayah (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto akan dimulai pada Januari 2025.
Menurut dia, makan bergizi gratis tersebut menjadi program prioritas pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga
- Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Pramono Janjikan Sarapan Gratis di Jakarta
- Makan Bergizi Gratis, Prabowo: Masa Depan Indonesia Tergantung Anak-Anak
- JAMAN Dorong Pemberdayaan Peternak Lokal untuk Penuhi Susu Program Makan Bergizi Gratis
"Makan bergizi salah satu yang menjadi program prioritas Beliau.
Insyaallah mulai Januari sudah akan bisa dilaksanakan," kata Prasetyo kepada wartawan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024).
Advertisement
Meski begitu, dia meminta masyarakat memaklumi apabila program tersebut belum sempurna di awal pelaksanannya.
Prasetyo mengatakan program itu berjalan sukses di wilayah lain karena sudah dilakukan sejak lama.
"Tapi mungkin belum sempurna ya secara sistem.
Karena memang kita baru tahun ini.
Wilayah kita akan melaksanakan program makan bergizi.
Sementara beberapa wilayah yang lain itu sudah berjalan puluhan tahun," ujar Mensesneg.
"Kami minta doanya.
Kami mohon doa restunya.
Mohon juga dimaklumi apabila di awal-awal sistem juga masih belum sempurna," sambung Prasetyo.
Politikus Partai Gerindra itu menyampaikan program makan bergizi gratis juga belum bisa mencakup semua wilayah Indonesia di awal pelaksanaan.
Namun, Prasetyo memastikan pemerintah mencari metode yang efisien agar program tersebut bisa tersalurkan di semua wilayah, khususnya daerah pelosok.
"Kemudian mungkin cakupannya juga belum bisa untuk seluruh rakyat Indonesia.
Beberapa wilayah yang lain harus kita cari metodenya.
Misalnya di daerah pantai terluar, pulau terluar, di daerah Papua.
Tentu tidak bisa kita samakan," tuturnya.
Prioritas Daerah yang Amat Membutuhkan
Selain itu, Prasetyo menuturkan pemerintah akan memprioritaskan program tersebut di daerah-daerah yang amat membutuhkan.
Hal ini karena keterbatasan fiskal Indonesia.
"Insyaallah, doakan Januari sudah bisa jalan, tapi karena keterbatasan fiskal belum bisa semuanya.
Jadi kita akan konsentrasi dulu ke daerah-daerah yang misalnya amat membutuhkan," pungkas Prasetyo.