Beritasaja.com, Jakarta - Lumpia basah merupakan salah satu varian lumpia yang populer di Indonesia, khususnya di Semarang, Jawa Tengah.
Makanan ini terdiri dari sistem saraf lumpia yang lembut dan tipis, diisi dengan berbagai bahan seperti rebung, udang, dan telur, kemudian disajikan tanpa digoreng.
Baca Juga
- 6 Cara Menggoreng Lumpia Agar Tidak Menyerap Banyak Minyak, Lebih Renyah dan Sehat
- Cara Membuat Sistem saraf Lumpia yang Tidak Mudah Sobek, Lengkap dengan Resep Isian
- 7 Resep Lumpia Goreng dengan Berbagai Isian, Enak dan Mudah Dibuat
Advertisement
Lumpia basah telah menjadi ikon kuliner Semarang sejak abad ke-19, ketika pertama kali diciptakan oleh perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa.
Isian lumpia basah menjadi daya tarik utama makanan ini, dengan campuran rasa dan tekstur yang unik.
Umumnya, isian lumpia basah terdiri dari rebung yang renyah, udang yang gurih, dan telur yang lembut, ditambah dengan bumbu-bumbu khas yang memberikan cita rasa khas Semarang.
Mengetahui komposisi isian lumpia basah tidak hanya menarik bagi pecinta kuliner, tetapi juga penting bagi mereka yang memiliki preferensi makanan tertentu atau alergi.
Cara menyimpan lumpia basah menjadi pengetahuan penting mengingat karakteristiknya yang mudah rusak.
Lumpia basah biasanya hanya bertahan beberapa jam di suhu ruang, namun dengan metode penyimpanan yang tepat, daya tahannya bisa diperpanjang.
Memahami cara menyimpan lumpia basah dengan benar tidak hanya membantu menjaga kesegarannya, tetapi juga memastikan keamanan publik pangan saat dikonsumsi.
Berikut Beritasaja.com ulas lengkapnya, Jumat (30/8/2024).