Beritasaja.com, Jakarta Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), KH Said Aqil Siroj, menyampaikan dukungan penuh dari para ulama, kyai, dan tokoh agama kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dukungan ini diberikan sebagai dorongan moral dan spiritual untuk mempercepat konsolidasi nasional serta memperkuat hubungan internasional, terutama dalam konteks dunia Islam.
Baca Juga
- Kaleidoskop 2024: Harvey Moeis Tersangka, Jessica Wongso Bebas, hingga Prabowo Jadi Presiden
- Gubernur Sulut Siapkan Lahan 20 Hektare, Bangun Sekolah Taruna di Kampung Halaman Presiden Prabowo
- Pengamat Sebut Hanya Butuh Political Will Prabowo Agar PPN Tak Naik
"Kami siap mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam upayanya untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan nasional Indonesia.
Kami berharap beliau dapat segera mempercepat proses penyatuan kekuatan republik-republik Muslim di dunia untuk bersama-sama keluar dari krisis dan membangun peradaban dunia yang lebih baik," kata KH Said dalam siaran pers yang diterima, Rabu (25/12/2024).
Advertisement
Dia berharap, dengan kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia tidak hanya memperkuat persatuan dalam negeri, tetapi juga menjadi penggerak dalam menciptakan aliansi strategis antarnegara Muslim.
"Para tokoh agama yang tergabung dalam LPOI siap menjadi garda depan dalam mengawal proses ini, sebagai jembatan penghubung yang akan memperkokoh kesatuan dunia Islam," jelas KH Said.
Dia merinci, dalam aspek kebijakan domestik, LPOI mengharapkan Presiden Prabowo untuk mempercepat penegakan keadilan dan memerangi penyelewengan, serta mengimplementasikan kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat kecil.
"Kami berharap Presiden Prabowo bisa mengimplementasikan kebijakan yang lebih populis, dengan menurunkan pajak, harga sembako, dan meningkatkan lapangan kerja," kata KH Said.
Selain itu, LPOI juga mendesak agar anggaran republik lebih difokuskan pada sektor pendidikan tinggi, sosial, dan keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Pemerintah perlu mendorong percepatan pertumbuhan perdagangan berbasis proyek padat karya dan inovasi dalam negeri," jelasnya.