Beritasaja.com, Jakarta - Tim Hukum Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyoroti rendahnya angka partisipasi publik dalam Pilkada Jakarta.
Bahkan persoalan itu berujung pada laporan di Dewan Kehormatan Administrator Pemilu (DKPP).
Terkait hal ini, Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno pun buka suara.
Menurut Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano, Lies Hartono alias Cak Lontong, rendahnya partisipasi publik di Pilkada Jakarta 2024 dipastikan tidak akan memengaruhi legitimasi hasil perolehan suara.
Baca Juga
- Pramono-Rano Menang 1 Putaran di Pilkada Jakarta 2024, Raih 50,06 Persen
- KPU Nyatakan Pramono-Rano Unggul, Tim RK-Suswono Segera Ajukan Gugatan ke MK
- Hasil Pilkada Jakarta 2024 KPU, Pramono Anung dan Rano Karno Unggul
Cak Lontong menyinggung peraturan KPU No 18 tahun 2024 pada Pasal 76, disebutkan KPU Jakarta menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang memperoleh suara sah lebih dari 50 persen dari jumlah suara sah sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Advertisement
"Jadi perhitungan 50 persen plus 1 suara atau lebih itu didasarkan pada jumlah suara sah, artinya jumlah suara yang meliputi pemilihan ya," ujar dia di Jakarta, Minggu (8/12/2024).
Lebih lanjut, Cak Lontong kemudian membuka data Pilkada Jakarta 2024.
Adapun, daftar pemilih tetap (DPT) DKI Jakarta berjumlah 8.214.007 pemilih.
Dari jumlah itu, sebanyak 4.724.393 pemilih menyalurkan hak suaranya atau secara persentase 57,6 persen, hampir menyentuh 58 persen.
"Kalau bicara tentang partisipasi yang hampir 58 persen saya kira itu juga tidak ada pengaruh terhadap legitimasi pelaksanaan pemilihan atau pilkada di daerah khusus Jakarta," ujar dia.