Beritasaja.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, 19 November 2024.
Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi tantangan kemiskinan, kelaparan, dan perubahan iklim, serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan transisi energi alternatif hijau.
"Kemarin kita telah membahas masalah kemiskinan dan kelaparan.
Kita semua memiliki komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tantangan tersebut memang memengaruhi bangsa-bangsa berkembang, pembangunan berkelanjutan mereka, dan agenda transisi energi alternatif mereka.
G20 harus menghasilkan tindakan nyata untuk membantu mencapai SDGs," jelas Prabowo dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (20/10/2024).
Baca Juga
- Prabowo Sempatkan Nonton Timnas Indonesia Vs Arab Saudi di Mobil Saat Kunker di Brasil
- KTT G20 Brasil, Prabowo Desak Gencatan Senjata di Ukraina dan Gaza Segera Dilakukan
- Prabowo Sebut 25 Persen Anak Indonesia Kelaparan di Forum KTT G20, Sampaikan Program Makan Bergizi Gratis
Dia juga menekankan pentingnya tindakan kolektif dari anggota G20 untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam mengatasi dampak perubahan iklim.
Advertisement
Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia merasakan dampak langsung perubahan iklim, termasuk kenaikan permukaan laut di pesisir utara Jawa yang berdampak pada ratusan ribu hektare lahan produktif.
"Ini akan memperburuk kemiskinan dan kelaparan.
Oleh karena itu, bagi Indonesia tidak ada alternatif lain.
Kami berkomitmen penuh untuk mengambil langkah-langkah besar guna mengurangi suhu iklim untuk menyelamatkan lingkungan alami dan mengatasi situasi tersebut," tegasnya.
Dalam upaya transisi energi alternatif hijau, Prabowo menyampaikan visi besar Indonesia untuk mencapai net zero emission sebelum tahun 2050 melalui sejumlah upaya.
Salah satunya, peningkatan penggunaan biodiesel dan konversi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ke energi alternatif baru terbarukan.
"Kami juga memiliki sumber daya panas bumi yang luar biasa, dan kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan," kata Prabowo.
"Kami berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan," sambungnya.
Sebagai salah satu bangsa dengan hutan tropis terluas di dunia, Prabowo mengatakan Indonesia berperan signifikan dalam menjaga keseimbangan iklim global.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya komitmen berkelanjutan untuk mengimbangi peran hutan kita dalam menjaga suhu global.
"Indonesia terbuka untuk mengoptimalkan prospek 557 juta ton kredit karbon Indonesia.
Kita juga memiliki kapasitas penyimpanan karbon terbesar, dan kita tawarkan ini kepada dunia," tutur dia.