Beritasaja.com, Depok - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk persiapan Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang.
Simulasi Pilkada ini akan memberikan gambaran dan menjadi bahan evaluasi bagi KPU sebelum pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sebenarnya.
Komisioner KPU RI, Idham Holik, menyatakan bahwa simulasi ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemungutan suara.
KPU ingin mengetahui tingkat akurasi petugas KPPS dalam mengadministrasikan hasil pemungutan suara.
Baca Juga
- KPU Pastikan Batasi Biaya Kampanye Paslon di Pilkada Serentak 2024 Lewat PKPU
- Ahli Hukum Tata Bangsa Sebut KPU Boleh Tak Konsultasi soal Putusan MK, Prabowo-Gibran Tetap Menang
- KPU Catat Ada 41 Daerah dengan Calon Tunggal di Pilkada 2024, Ini Daftarnya
"Ini yang pertama karena KPU sedang melakukan proses legal drafting mengenai rancangan peraturan KPU, tentang pemungutan penghitungan suara, maka kami butuh untuk mengukur efektivitas, efisiensi, dan akurasi mengenai proses dan formulir," ujar Idham saat memantau simulasi Pilkada di Kukusan, Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2024).
Advertisement
Simulasi ini akan dilanjutkan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Setelah pelaksanaan simulasi, akan ada evaluasi berdasarkan catatan yang diperoleh.
"Seperti yang pernah kami lakukan dalam pemilu serentak 2024 yang lalu, hasil simulasi kami presentasikan dalam rapat konsultasi di DPR," ucap Idham.
KPU juga akan mengadakan simulasi di beberapa daerah, termasuk simulasi dengan satu calon kepala daerah melawan kotak kosong.
Namun simulasi kotak kosong tidak akan dilaksanakan di daerah yang memiliki lawan kotak kosong.
"Nanti kami akan kami koordinasikan, ya kalau kita simulasinya di tempat kotak kosong kan ke gambar," terang Idham.
Dia memastikan bahwa simulasi kotak kosong harus tetap rahasia, sehingga tidak dilakukan di wilayah yang memiliki kotak kosong.