Beritasaja.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI akan melakukan evaluasi terkait tingginya angka golongan putih atau golput di Pilkada Jakarta 2024.
Evaluasi itu akan dilakukan setelah KPU selesai melakukan rekapitulasi hingga tingkat provinsi.
"Mungkin evaluasi itu bisa dilaksanakan setelah pilkada.
Mungkin nanti untuk ke depan, bahan evaluasi ini bisa menjadi masukan juga bagi penyelenggaraan pemilu atau pilkada selanjutnya," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pembelajaran Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi DKI Jakarta, Astri Megatari di Jakarta, Rabu, (4/12/2024).
Baca Juga
- Koalisi Anak Abah Plus Klaim Kemenangan Pramono-Rano di Jakarta, Tegaskan Tak Ada Putaran Kedua
- Brando PDIP Sebut Pramono-Rano Menang 1 Putaran: Parpol yang Kalah Tak Perlu Ngeyel
- Sejumlah Warga Lapor ke Bawaslu Jakarta, Mengaku Tak Terima Form C6 di Pilkada Jakarta 2024
Diketahui angka partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024 tercatat hanya 53,05 persen dari 8,2 juta daftar pemilih tetap (DPT).
Advertisement
Astri menyatakan telah mendengar banyaknya pandangan mengenai partisipasi pemilih yang rendah dari ahli maupun pengamat.
"Apapun hasilnya, tentunya hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Sementara terkait tuntutan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang mendesak pemungutan suara ulang (PSU), ia mengaku akan menerima masukan.
"Adanya masukan dari paslon terkait hal tersebut, tentunya kami menerima masukan itu seluas-luasnya," ucapnya.
Diketahui KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.