Beritasaja.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Ketum PBNU Gus Yahya mengatakan, pertemuan tersebut untuk membahas soal konsensi izin tambang serta investasi Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga
- HUT ke-79 RI, Ketum PBNU: Semoga Bisa Jadi Penanda untuk Nusantara Baru
- Datangi Istana, Gus Yahya dan Jokowi Sempat Bahas Konflik PBNU-PKB
- Anggota DPR Luluk Nilai Pernyataan Ketum PBNU Meremehkan Seluruh Fraksi yang Usulkan Pansus Haji
Berdasarkan pantauan Beritasaja.com, Gus Yahya tiba di Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 10.22 WIB.
Dia didampingi dan Rais Aam PBNU KH.
Miftachul Akhyar, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dan pengurus PBNU lainnya.
Advertisement
"Kita mau bicara soal konsensi tambang dan investasi di IKN nanti," ujar Gus Yahya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Gus Yahya mengaku pertemuan dengan Jokowi tersebut merupakan inisiatif dari PBNU.
Selain membahas konsenei tambang, dia mengungkapkan bahwa PBNU berencana berinvestasi di IKN.
"Kami mengajukan untuk berbicara tentang konsensi tambang dan rencana kami untuk berinvestasilah walaupun kecil di IKN nanti," ucap dia.
"Karena kami butuh untuk membangun kantor disana, membangun fasilitas pembelajaran dan keagamaan disana," jelas Gus Yahya.
Sebelumnya, Menteri Energi terbarukan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan proses izin usaha pertambangan khusus (IUPK) bagi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah rampung.
Sementara itu, izin tambang untuk Muhammadiyah masih dalam proses.
Diketahui, PBNU dan Muhammadiyah jadi dua ormas keagamaan yang mendapat izin tambang.
Izin untuk PBNU disebut sudah rampung pekan lalu.
"Izin untuk ormas tambang untuk PBNU sudah selesai, kalau tidak salah 3-4 hari lalu," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024.