Beritasaja.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dasar Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan dasar Masyarakat dan Pendidikan dasar Khusus (PMPK) menyelenggarakan peringatan puncak Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 di Ballroom Tribrata, Jakarta Selatan, pada Selasa (3/12/2024).
Acara ini mengusung tema “Bersama Mewujudkan Inklusivitas Menuju Generasi Maju dan Berkarya” dengan tujuan mengupayakan mendorong inklusivitas, kesetaraan kesempatan, dan pemberdayaan penyandang disabilitas.
Baca Juga
- Hari Disabilitas Internasional 2024, Tema, Sejarah, Ucapan, hingga Pentingnya Kita untuk Terlibat
- Sejarah Hari Disabilitas Internasional, Berikut Tema Perayaannya Tahun Ini
- Seniman Lukis Difabel Sadikin Meninggal Dunia Jelang Hari Disabilitas Internasional 2024
Dalam pidatonya, Direktur Pendidikan dasar Masyarakat dan Pendidikan dasar Khusus (PMPK) Baharudin menyoroti sejumlah tantangan utama dalam implementasi pendidikan dasar inklusif di Indonesia.
Advertisement
Ia menekankan bahwa meskipun sudah ada berbagai inisiatif, hambatan-hambatan struktural dan sosial masih menghalangi terciptanya pendidikan dasar yang benar-benar inklusif.
“Yang pertama, bagaimana implementasi pendidikan dasar inklusif di pembelajaran.
Saat ini masih terdapat penolakan dari berbagai masyarakat terhadap keberadaan peserta didik penyandang disabilitas,” ujar Baharudin dalam pidatonya.
Baharudin juga turut menyoroti masalah keterbatasan jumlah guru sebagai salah satu kendala utama dalam mewujudkan pendidikan dasar inklusif di Indonesia.
“Yang kedua, tantangannya adalah soal keterbatasan jumlah guru,” tambahnya.
Lebih lanjut, menurut data yang disampaikan, terdapat 341.414 peserta didik penyandang disabilitas di Indonesia, terdiri atas 162.038 siswa yang belajar di pembelajaran luar biasa dan 179.376 siswa yang belajar di pembelajaran reguler berdasarkan data dapodik per 11 November 2024.
“Yang ketiga, tantangannya adalah saat ini masih sekitar ada 341.414 peserta didik penyandang disabilitas,” jelasnya.